COVID-19 Varian India B161 Masuk Jakarta, Wagub DKI Minta Warga Perketat Prokes
JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengkonfirmasi varian baru COVID-19 berjenis B161 telah masuk Ibu Kota. Virus itu menginfeksi salah satu tenaga kesehatan di sebuah rumah sakit di Jakarta, juga diketahui menginfeksi salah satu warga India yang baru saja tiba.
Menanggapi itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meminta masyarakat lebih serius dan memperketat penerapan protokol kesehatan guna meminimalkan penularan COVID-19 varian India B161 di Ibu Kota.
"Kami minta masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara baik, secara sungguh-sungguh, apalagi ada varian baru dari India dari Afrika Selatan dan dari Inggris. Mohon masyarakat lebih berhati-hati," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 21 Mei.
Riza mengaku Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan berbagai upaya untuk menekan lonjakan kasus baik dari mutasi baru maupun yang lama. Salah satunya, menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di Jakarta yang sudah berulang-ulang diperpanjang masa berlakunya.
"Perpanjangan PPKM Mikro sampai 31 Mei itu semuanya masih sama seperti dua minggu sebelumnya tidak ada perubahan yang signifikan di situ," jelasnya.
Baca juga:
- Dugaan Korupsi Dana Otsus Papua Terus Berjalan, KPK, Kejagung dan Polisi Bagi-bagi Tugas
- Mahfud MD Soroti Dugaan Korupsi Otsus Papua, Polri Bangun Koordinasi
- Risma Setop Santunan Kemensos Rp15 Juta Bagi Korban Meninggal Akibat COVID-19
- DPRD DKI Kritik Anies Baswedan yang Janji Bikin 1,8 Juta Sumur Resapan: Sampai Hari Ini Paling Cuma 15 Ribuan
Upaya lain yang dilakukan adalah mempercepat proses vaksinasi kepada semua lapisan masyarakat demi memutus mata rantai penularan virus mematikan ini.
"Kami terus meningkatkan program vaksinasi lebih masif lagi lebih banyak lebih cepat dan terjadi pelandaian secukupnya," tandas Riza.
Diketahui dari sejumlah pendapat para ahli, mutasi dari India disebut paling mematikan dan lebih cepat menular daripada varian lainnya.
Pasalnya, varian itu mengandung mutasi ganda yakni yakni L4525 dikhawatirkan dapat meningkatkan transmisi virus dan mengurangi kemanjuran antibodi dan E484Q E484Q dikhawatirkan akan membuat virus memiliki pengikatan sel yang lebih baik dibanding sebelumnya yang berpotensi menghindari kekebalan.
B1617 merupakan varian baru virus corona yang pertama kali terdeteksi di India pada Bulan Oktober 2020 lalu. Varian corona B1617 diduga kuat menjadi pemicu tsunami COVID-19 yang melanda negara itu.