Partai Ummat Besutan Amien Rais Ajak Bangsa Rawat Reformasi yang Sudah Dimulai Sejak 1988
JAKARTA – Memperingati 23 tahun reformasi, Partai Ummat mengajak segenap kalangan, khususnya milenial, merawat reformasi yang sudah dimulai sejak 1998 yang memungkinkan bangsa Indonesia menikmati iklim demokrasi hingga kini.
Demokratisasi yang yang sudah berjalan dan dinikmati sejak 23 tahun lalu menciptakan iklim yang positif bagi tumbuhnya kebebasan berpendapat serta perang melawan kolusi, korupsi dan nepotisme.
Namun Partai Ummat melihat terjadinya kualitas demokrasi yang semakin menurun sejak tujuh tahun terakhir dengan masifnya pembungkaman kebebasan berpendapat menggunakan UU ITE yang membuat ratusan aktivis ditangkap dan dimasukkan penjara.
Pada era sebelumnya UU ITE tidak pernah digunakan untuk membungkam kebebasan berbicara karena tujuannya untuk mengatur lalu lintas dan keamanan transaksi elektronik di era digital sekarang ini.
“Jelas ini pengkhianatan terhadap reformasi. Demokrasi tidak bisa dibangun di atas pembungkaman kebebasan berpendapat dengan dalih apa pun,” Humas Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya menegaskan.
Mustofa melanjutkan sebagai partai yang mengajak segenap anak bangsa untuk melawan kezaliman dan menegakkan keadilan, Partai Ummat berkewajiban mengoreksi jalannya demokrasi yang semakin keluar dari rel.
Keadilan, kata Mustofa, hanya bisa ditegakkan bila semua anak bangsa mendapatkan perlakuan yang sama di depan hukum.
“Itu yang tidak terjadi dalam tujuh tahun terakhir ini. Buzzer pro pemerintah dilindungi, pihak yang kritis terhadap pemerintah dikriminalisasi, ditangkap, lalu dimasukkan penjara. Tidak ada demokrasi seperti ini di mana pun di seluruh dunia."
Tidak cuma itu, kata Mustofa, para aktivis media sosial tidak hanya mendapatkan intimidasi dari para buzzer dengan cacian kotor yang tidak manusiawi, namun juga akun mereka diserang, diretas dan dinonaktifkan.
“Kita tidak bisa membiarkan kezaliman seperti ini terus-menerus terjadi karena akan menjadi pelajaran yang sangat buruk bagi bangsa kita ke depan. Semua anak bangsa harus berbicara apa adanya. Kita harus mengoreksi jalannya reformasi,” kata Mustofa.
Refleksi Reformasi
Dalam rangka memperingati 23 tahun reformasi Partai Ummat juga mengadakan refleksi dengan menghadirkan Bapak Reformasi Amien Rais yang sekaligus menjadi Ketua Majelis Syuro Partai Ummat.
Amien Rais dijadwalkan berbicara mengenai jalannya reformasi yang akan ditanggapi oleh sejumlah narasumber lainnya. Acara refleksi ini, kata Mustofa, merupakan acara halal bi halal Partai Ummat yang dijadikan satu.
cara halalbihalal Partai Ummat dimaksudkan sebagai acara silaturahmi dan konsolidasi organisasi.
Mustofa mengatakan kehadiran Amien Rais akan memberikan semangat bagi segenap kader Partai Ummat di hari baik pasca Ramadhan melalui acara halal bi halal yang disertai refleksi atas jalannya reformasi.
“Pak Amien tidak hanya pelaku sejarah tetapi juga salah satu tokoh sentral yang membentuk sejarah kontemporer bangsa ini. Refleksi dari beliau sangat kita perlukan. Tidak cuma itu, Pak Amien juga akan selalu menjadi guru kita semua,” kata Mustofa.
Baca juga:
- Partai Ummat Desak Pemerintah Lakukan Aksi Nyata Selamatkan Palestina: Mending Kawal Rapat DK PBB
- Upaya Partai Ummat Citrakan Diri Sebagai Partai Moderat
- Pemerintah Klaim Siap Hadapi Lonjakan COVID-19 Pasca Lebaran, Doa Menkes Budi: Semoga Hal Buruk Tidak Terjadi
- Wacana Kenaikan Pungutan PPN di Persimpangan Jalan, Mau Single Tarif atau Multi Tarif?
Film Dokumenter Reformasi
Peringatan 23 tahun reformasi ini juga disemarakkan dengan rencana pembuatan film dokumenter mengenai reformasi yang akan digarap oleh tim film Partai Ummat.
Ketua Partai Ummat Ridho Rahmadi mengatakan film dokumenter ini mempunyai dua tujuan. Pertama, untuk memberikan informasi yang diperlukan kepada para milenial yang tidak mengalami langsung peristiwa reformasi.
Kedua, lanjutnya, untuk memberikan pemahaman yang benar atas salah informasi yang diterima oleh sebagian kalangan.
“Film adalah medium yang sangat tepat untuk menyampaikan informasi. Film dipilih karena target utama film ini para milenial dan sebagian generasi Z. Kita berharap setelah menonton film ini mereka menjadi paham sejarah bangsanya dan semakin cinta pada tanah air,“ kata Ridho.
Ridho mengatakan bahan-bahan pembuatan film seperti kliping, buku, potongan film, dan bahan-bahan lainnya sudah cukup lengkap dalam koleksi Partai Ummat.
“Tinggal kita tambahkan dengan bahan mutakhir berupa wawancara, insya Allah ini akan menjadi film yang menarik dan menginspirasi generasi muda. Tanpa paham sejarah, generasi muda tak akan bisa mencintai bangsa dan negaranya,“ pungkas Ridho.