Blak-blakan Kepala Intelijen Rusia dari SolarWinds hingga Operasi Agen Intelijen di Eropa

JAKARTA - Beragam tuduhan mulai dari peretasan data milik perusahaan teknologi infomasi Amerika Serikat SolarWinds, serangan dunia maya hingga campur tangan dalam Pemilu Amerika Serikat diarahkan ke Rusia.

Tuduhan yang membuat Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin, sempat saling mengeluarkan pernyataan panas di media. Amerika Serikat pun disebut sudah menyiapkan sanksi, sementara Moskow menarik pulang duta besarnya di Washington D.C, setelah komentar pedas Presiden Biden.

Nama The Foreign Intelligence Service of the Russian Federation atau Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR), dituding berada di balik semua tuduhan ini. Namun, dalam wawancara yang disiarkan BBC, Direktur SVR Sergei Naryshkin lugas membantah tuduhan tersebut.

Disebut sebagai serangan dunia maya terbesar dan canggih yang pernah ada di dunia, peretasan SolarWinds dituduhkan kepada SVR. Alih-alih tersinggung, Naryshkin merasa tersanjung dengan tuduhan tersebut.

"Saya akan tersanjung mendengar penilaian seperti itu (peretasan SolarWinds), atas pekerjaan dinas intelijen asing yang saya jalankan mendapat evaluasi setinggi itu," katanya menjawab pertanyaan Steve Rosenberg dari BBC.

"Tetapi saya tidak memiliki hak untuk mengklaim pencapaian kreatif orang lain sebagai milik saya," sambungnya.

"Anda mengatakan tidak ada bukti? Tidak ada, setidaknya tidak ada yang dipublikasikan. Pernahkah Anda melihat bukti? Tidak? Saya juta tidak. Pada saat yang sama, kami melihat ke dalam, siapa yang mungkin melakukannya," papar Naryshkin.

Joe Biden bersama Vladimir Putin. (Wikimedia Commons/Official White House Photo/David Lienemann)

Naryshkin kemudian menyebut pihak Barat berada di balik peretasan SolarWinds. Klaim didasarkan pada dokumen rahasia yang bocor oleh mantan kontraktor intelijen AS, Edward Snowden tahun 2013 silam. 

"Dalam dokumen itu dikatakan, 'menggunakan kemitraan rahasia dengan perusahaan teknologi terkemuka dan penyedia internet. Kerentanan rahasia yang disisipkan ke dalam perangkat lunak enkripsi komersial," terangnya.

"Saya tidak ingin menegaskan bahwa serangan dunia maya ini dilakukan oleh agen AS. tetapi taktiknya serupa," sambung Naryshkin.

Dalam kesempatan tersebut Naryshkin juga menyebut semua klaim terkait grup siber Cozy Bear, APT29 hingga The Dukes yang disebut terkait SVR dan berada di balik aktivitas dunia maya, tidak masuk akal. 

"Semua klaim tentang serangan dunia maya, peretasan, campur tangan dalam Pemilu, yang disalahkan atas Rusia sangatlah tidak masuk akal dan dalam beberapa kasus sangat menyedihkan. Klaim ini seperti novel kriminal yang buruk," bantahnya.

"Mengenai tuduhan yang dilontarkan kepada kami di depan umum, itu benar, Rusia tidak terlibat. Itu sebabnya saya menyebut tuduhan ini tidak masuk akal," lugasnya.

Saat ditanya mengenai data intelijen Inggris MI6, bahwa hanya 10 persen operasi intelijen Rusia di Eropa yang diketahui, Naryshkin mengatakan, setiap negara berdaulat harus memiliki intelijen yang kuat.

"Inggris, Rusia, Amerika, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, China, semuanya adalah negara yang kuat, merdeka, dan berdaulat. Setiap negara yang benar-benar kuat dan berdaulat, harus memiliki badan intelijen yang kuat," tukasnya.

Dengan selera humor tanpa mengurangi keseriusan pernyataannya, Naryshkin menjawab pertanyaan seputar sepak terjang agen intelijen Inggris di Rusia.

"Apakah intelijen Inggris sangat aktif di Rusia? Tanya Direktur MI6. Ketika saya bertemu dengannya, saya juga akan bertanya langsung," jawabnya sambil tertawa lebar.

"Kami (SVR dan MI6) mulai menjalin korespondesi. Saya beritahu sedikit rahasia, korespondensi kami didasarkan pada kebenaran, kepantasan, hormat dan sopan. Saya berharap dari korespondensi ini akan ada kontak, termasuk tatap muka," tutupnya. 

Kami memiliki mulai berkorespondensi. Saya beri tahu Anda sedikit rahasia, korespondensinya adalah, sebagaimana benar dan pantas, hormat dan sopan, dan saya sangat berharap bahwa dari korespondensi ini akan ada kontak, termasuk tatap muka,