Sanksi Berbulan-bulan ke Rusia Tak Ampuh Hentikan Perang, PM Hungaria: UE Harus Ubah Strategi
Kondisi sebuah bangunan di Kota Kharkiv (Foto via Twitter @oleksiireznikov)

Bagikan:

JAKARTA - Rusia dihantam sanksi dari berbagai sisi sebagai bentuk hukuman mereka yang terus menyerang Ukraina. Harapannya jelas Rusia akan berhenti mengobarkan peperangan. Tapi itu semua gagal.

Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orbán secara blak-blakan meminta Uni Eropa membuat strategi baru dalam perang di Ukraina. Sanksi terhadap Moskow terbukti tidak berhasil.

"Strategi baru diperlukan yang harus memfokuskan pembicaraan damai dan menyusun proposal perdamaian yang baik…daripada memenangkan perang,” kata Orbán dalam pidatonya di Rumania seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis 28 Juli.

Orbán, menegaskan kembali bahwa Hungaria – anggota NATO – akan menghindari perang di negara tetangga Ukraina.

Orbán bilang sebelumnya, Hungaria tidak mau mendukung embargo UE atau pembatasan impor gas Rusia. Embargo malah bisa merusak ekonomi Hungaria yang sekitar 85 persen bergantung pada impor gas Rusia.

Dia mengatakan dalam pidatonya, strategi Barat di Ukraina dapat memenangkan perang melawan Rusia dengan senjata NATO, sanksi akan melemahkan Rusia dan mengacaukan kepemimpinannya, sanksi akan lebih merugikan Rusia daripada Eropa, dan bahwa dunia akan berbaris mendukung Eropa.

Semua konsep itu, kata Orbán sudah gagal. Pemerintah di Eropa runtuh “seperti domino”, harga energi melonjak dan strategi baru diperlukan sekarang.

“Kami duduk di dalam mobil yang keempat bannya bocor: sangat jelas bahwa perang tidak dapat dimenangkan dengan cara ini,” kata Orbán kepada para pendukungnya.