Bagikan:

JAKARTA - Pejabat pertahanan dan intelijen Inggris menyebut ribuan tentara Rusia tersudut di dekat Sungai Dnipro, setelah serangan pasukan Ukraina memutus Kota Kherson di wilayah selatan, Kamis.

Ukraina telah memperjelas niatnya untuk merebut kembali Kherson, yang jatuh ke Rusia pada hari-hari awal invasi yang diluncurkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, pasukan Ukraina mungkin telah membangun jembatan di selatan Sungai Ingulets, dan telah menggunakan artileri jarak jauh baru untuk merusak setidaknya tiga jembatan yang melintasi Dnipro.

“Tentara ke-49 Rusia, yang ditempatkan di tepi barat Sungai Dnipro, sekarang terlihat sangat rentan,” katanya dalam buletin intelijen reguler di Twitter, menambahkan bahwa Kherson hampir terputus dari wilayah lain yang diduduki oleh Rusia, melansir Reuters 28 Juli.

“Kehilangannya akan sangat merusak upaya Rusia untuk menggambarkan pendudukan sebagai sebuah keberhasilan,” sambung kementerian.

Terpisah, Oleksiy Danilov, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, sebelumnya mentweet bahwa Rusia sedang memusatkan "jumlah maksimum pasukan" ke arah Kherson tetapi tidak memberikan rincian.

tentara rusia di ukraina
Pasukan Rusia di Kherson. (Wikimedia Commons/Mil.ru)

Sementara, Oleksiy Arestovych, seorang penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, mengatakan Rusia sedang melakukan "penempatan kembali besar-besaran" pasukan dari timur ke selatan dalam apa yang merupakan pergeseran strategis dari serangan ke pertahanan.

Adapun Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, Ukraina akan membangun kembali jembatan Antonivskyi di atas Dnipro, serta penyeberangan lainnya di wilayah tersebut.

"Kami melakukan segalanya untuk memastikan bahwa pasukan pendudukan tidak memiliki peluang logistik di negara kami," tukasnya dalam pidato Rabu malam.

Pejabat Rusia sebelumnya mengatakan mereka akan beralih ke jembatan ponton dan feri untuk membawa pasukan menyeberangi sungai.

Pasukan yang didukung Rusia pada Hari Rabu mengatakan mereka telah merebut pembangkit listrik tenaga batu bara Vuhlehirsk era Soviet, terbesar kedua di Ukraina, dalam apa yang merupakan keuntungan signifikan pertama Moskow dalam lebih dari tiga minggu.