Pekerja Manusia Digantikan Robot Saat Pandemi COVID-19
JAKARTA - Situasi pandemi virus corona atau COVID-19 mendorong berbagai perusahaan pengiriman barang dan jasa, maupun penyedia bahan makanan dan restoran untuk tetap membuka bisnisnya. Demi memenuhi kebutuhan masyarakat di masa berbahaya ini, pekerjaan manusia kini digantikan robot.
Para analis yang dikutip dari BBC, Minggu 19 April mengungkapkan, cepat atau lambat diklaim robot akan menggantikan pekerjaan manusia di tengah situasi COVID-19 ini yang telah menjadi pandemi global.
"Orang-orang biasanya mengatakan mereka ingin elemen manusia dalam interaksi mereka tetapi COVID-19 telah mengubah itu. (COVID-19) akan mengubah preferensi konsumen dan benar-benar membuka peluang baru untuk otomatisasi," ujar seorang futuris, Martin Ford yang telah menulis tentang cara robot akan diintegrasikan ke dalam perekonomian dalam beberapa dekade mendatang.
Saat ini, beberapa sektor bisnis telah menggunakan robot untuk memenuhi peraturan pemerintah dalam menerapkan jarak sosial dan mengurangi jumlah karyawannya. Dipastikan, robot akan digunakan untuk melakukan peran yang tidak bisa dilakukan para pekerja.
Walmart, toko ritel terbesar di Amerika Serikat (AS) dan Amazon, menggunakan robot untuk mengepel lantai, penyortiran, pengiriman, dan pengemasan barang. Di Korea Selatan, robot telah digunakan untuk mengukur suhu badan dan mendistribusikan hand sanitizer.
Para ahli kesehatan juga memperingatkan beberapa langkah-langkah jarak sosial mungkin perlu dilakukan sampai 2021, karenanya penggunaan robot mungkin permintaan yang lebih besar nantinya.
Tak hanya Walmart, beberapa sektor bisnis yang bergerak di bidang kuliner juga sudah menggunakan robot untuk sistem take away. Para ahli mengatakan karena semakin banyak bisnis yang dibuka kembali, beberapa berharap untuk melihat adopsi lebih lanjut dari teknologi ini.
"Pelanggan sekarang lebih peduli tentang keselamatan mereka dan keselamatan, kesehatan pekerja. Bergerak menuju otomatisasi dapat membuat mereka lebih sehat dan pelanggan akan menghargai perusahaan yang melakukan ini," kata penulis The Customer of the Future, Blake Morgan.
Baca juga:
Layanan makanan adalah area lain di mana penggunaan robot cenderung meningkat karena masalah kesehatan. Rantai makanan cepat saji seperti McDonald's telah menguji robot sebagai koki dan kasir.
Tetapi, menurut para pakar teknologi, hal ini akan membuat sebagian dari karyawan akan kehilangan pekerjaannya. Setelah sebuah perusahaan berinvestasi untuk mengganti pekerja dengan robot, tidak mungkin perusahaan itu akan menggunakan kembali pekerja manusia.
Meski teknologi robot lebih mahal untuk dibuat dan diintegrasikan ke dalam bisnis, tetapi begitu mereka beroperasi, robot biasanya lebih murah daripada pekerja manusia. Terlebih, saat physical distancing orang akan memilih ke tempat di mana ada robot yang digunakan untuk melayani mereka tanpa khawatir terpapar virus tersebut.
Sebenarnya, penggunaan teknologi robot ini telah lama digunakan untuk perusahaan teknologi besar maupun jejaring sosial. Seperti Google dan Facebook yang menggunakan Artificial Intelligence (AI) untuk menghapus postingan dan akun yang tidak pantas karena moderator konten manusia perusahaan tidak dapat meninjau hal-hal tertentu ketika bekerja dari rumah.