SMF Bantu Benahi Rumah Warga di Kawasan Kumuh Kota Lubuklinggau

JAKARTA - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR melakukan pembenahan rumah di Kawasan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman pada Senin 3 Mei di Kantor SMF yang ditandatangani oleh Direktur SMF, Trisnadi Yulrisman, dan Walikota Lubuklinggau, Prana Putra Sohe, yang disaksikan oleh Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo, Direktur SMF, Heliantopo, dan Project Implementation Unit, Kementerian PUPR, Mochmammad Fakhrur Rizqi.

Kerja sama ini merupakan realisasi dari Program Pengembangan Rumah di Daerah Kumuh yang merupakan penugasan khusus SMF sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan. Kota Lubuklinggau menjadi kota ke 8 dalam program yang merupakan kolaborasi antara SMF dengan Program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) Dirjen Cipta Karya. Sebelumnya, SMF dan Dirjen Cipta Karya telah melakukan perbaikan rumah di daerah kumuh yang terdapat di kota Yogyakarta, Semarang, Bukittinggi, Pontianak, Makassar, Pekalongan, serta Tangerang.

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengungkapkan bahwa dana yang dikeluarkan untuk kegiatan ini berasal dari dana program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) sekaligus sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat sekitar.

"Dana yang dialirkan dalam program ini merupakan amanat dari Pemerintah melalui Kementerian Keuangan kepada SMF yang berasal dari pajak yang dibayarkan oleh masyarakat Indonesia. Jadi dari rakyat kembali kepada rakyat," ungkap Ananta Wiyogo dalam keterangan tertulis, yang diterima Selasa 4 Mei.

Ananta juga menuturkan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen SMF mendukung program Pemerintah untuk mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), khususnya di sektor perumahan, melalui penyediaan hunian yang layak, khususnya bagi masyarakat pra sejahtera.

Saat ini pandemi COVID-19 telah terjadi lebih dari 1 tahun lalu di Indonesia. Jumlah masyarakat yang positif terpapar COVID-19 masih terus bertambah.

Lantas pemukiman kumuh atau tidak layak huni serta pemukiman padat penduduk merupakan salah satu titik yang menjadi pusat perhatian pemerintah dalam penanganan COVID-19. Masyarakat yang tinggal di daerah kumuh atau tidak layak huni, sangat rentan tertular dan menularkan penyakit, termasuk COVID-19. 

"Karena itulah, dalam upaya membantu program pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi nasional serta mencegah meluasnya dampak covid 19, SMF terus bergerak melanjutkan program perbaikan kualitas rumah di daerah kumuh, meski dalam kondisi pandemi yang kita belum tahu kapan akan berakhir," kata Ananta.

Lebih lanjut Ananta menuturkan bahwa melalui kerja sama ini diharapkan dapat mewujudkan pemukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan dengan meningkatkan akses terhadap perumahan dan pelayanan di pemukiman kumuh perkotaan.

"Kami berharap program ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui ketersediaan hunian yang layak, serta menciptakan lingkungan rumah yang sehat," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama Walikota Lubuklinggau, Prana Putra Sohe mengungkapkan rasa syukurnya atas perhatian dan kontribusi SMF serta Dirjen Cipta Karya dalam membangun kawasan kumuh di Lubuklinggau yang merupakan bagian dari 17 Kota/Kabupaten miskin di Indonesia.

"Hal ini tentunya membuat kota kami semakin terlihat lebih baik dan layak," katanya.