Arkeolog Israel Temukan Mosaik Berusia 1.600 Tahun dari Periode Bizantium
JAKARTA - Mosaik berusia 1.600 tahun yang terpelihara dengan baik telah ditemukan oleh para arkeolog yang bekerja di kota Yavne, Israel.
Mosaik, yang berasal dari periode Bizantium (300-400 M), ditemukan ketika para arkeolog menggali zona industri ekstensif yang beroperasi selama beberapa abad, jelas dari Otoritas Barang Antik Israel (IAA), melansir CNN Selasa, 27 April.
"Trotoar itu mungkin merupakan bagian dari bangunan tempat tinggal yang indah di lingkungan kaya yang berdekatan dengan zona industri," menurut pernyataan itu.
IAA menerangkan, trotoar berwarna-warni dan ditutupi motif geometris yang diatur dalam bingkai persegi panjang hitam.
"Ini pertama kalinya di Yavne mereka menemukan lantai mosaik berwarna," terang arkeolog IAA Elie Haddad, seraya menambahkan beberapa koin ditemukan di ruang tertutup di bawahnya.
Para arkeolog Israel awalnya mengira mosaik itu berwarna putih berkat patina, kilap atau kilau yang muncul di permukaan karena usia, yang telah melapisinya selama bertahun-tahun. Mereka kemudian membersihkannya menggunakan asam khusus.
"Kami heran, karpet mosaik warna-warni terungkap, dihiasi dengan motif geometris," bunyi pernyataan IAA.
Haddad mengatakan kepada CNN, tidak biasa menemukan mosaik semacam itu di kawasan industri. Dan itu mungkin petunjuk, penggalian lebih lanjut akan mengungkap sisa-sisa bangunan tempat tinggal.
Mosaik tersebut didokumentasikan di lapangan dan kemudian dirawat dan diawetkan oleh para ahli konservasi di Museum Rockefeller di Yerusalem, Israel, Ini akan segera dipajang di sebuah alun-alun di Yavne, tambah pernyataan itu.
"Mosaik tersebut ditemukan sebagai bagian dari proyek penggalian besar yang akan memakan waktu beberapa tahun untuk menyelesaikannya," ungkap Haddad.
Haddad menambahkan, tim tersebut telah menemukan sisa-sisa mesin penekan anggur kuno dan gudang anggur, untuk kemudian diharapkan penggalian lebih lanjut dapat menghasilkan lebih banyak artefak untuk mengisi museum arkeologi pertama Yavne.
"Pelestarian arkeologi dan kesadaran masa lalu merupakan nilai penting dalam kehidupan Kota Yavne yang memiliki sejarah yang luar biasa," terang Wali Kota Yavne Zvi Gur-Ari.
"Di era kemajuan dan percepatan pembangunan di segala bidang kehidupan, generasi mendatang juga harus dapat melihat bagaimana kota telah berkembang sepanjang sejarah," sambungnya.
Baca juga:
Untuk diketahui, Maret lalu, lusinan fragmen Gulungan Naskah Laut Mati yang memuat teks Alkitab ditemukan oleh para arkeolog yang bekerja di Gurun Yudea,
Fragmen itu adalah potongan pertama Gulungan Laut Mati yang ditemukan sekitar 60 tahun dan ditemukan dari sebuah gua tempat pemberontak Yahudi melawan Kekaisaran Romawi bersembunyi sekitar 1.900 tahun yang lalu.