THR PNS 2021 Dibayarkan H-10 Lebaran, Pemerintah Minta Langsung Dibelanjakan

YOGYAKARTA – Pemerintah akan segera memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk aparatur sipil negara (ASN). Pemberian tunjangannya pun sedikit berbeda dengan tahun lalu. Jika THR 2020 dipangkas karena alasan pandemi COVID-19, pada tahun ini, THR akan diberikan secara penuh.

Sesmenko Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso menyampaikan, THR 2021 dibayarkan 10 hari sebelum perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

"Untuk yang ASN pun pak Menko (Airlangga Hartarto) kemarin sudah menyampaikan ke bu Menteri Keuangan (Sri Mulyani) untuk bisa dibayarkan H-10 (THR)," ujar Moegiarso dalam program Power Lunch, dikutip VOI, Jumat 23 April 2021.

Sebelumnya, Menteri Keungan Sri Mulyani Indrawati memastikan anggaran THR 2021 untuk pegawai negeri sipil (PNS), TNI dan Polri, sebesar Rp30,6 triliun akan dibagikan pada H-10 hingga H-5 Lebaran 2021.

“THR ini akan dibayarkan pada H-10 sampai H-5, karena biasanya ini bertahap,” kata Menkeu Sri Mulyani saat konferensi pers daring APBN KITA di Jakarta, Kamis, 22 April 2021. 

Saat ini, lanjut dia, pemerintah tengah merampungkan pembahasan aturan pelaksana pencairan THR berupa peraturan pemerintah (PP) agar bisa segera ditanda tangani Presiden Jokowi.

Pemerintah minta duit THR 2021 langsung dibelanjakan

Jadwal pencairan THR 2021 untuk ASN yang lebih cepat ketimbang pekerja swasta yang tujuh hari sebelum lebaran diharapkan dapat mendongkrak ekonomi dengan mengerek daya beli masyarakat. Mengingat, saat ini daya beli masyarakat masih lemah akibat pandemi COVID-19.

Menkeu Sri Mulyani menilai, pemberian THR akan mendorong masyarakat untuk berbelanja sehingga adapat memberikan dampak positif terhadap belanja di masyarakat.

“Jadi jumlahnya sangat signifikan THR ini dan kita harapkan akan mendorong meskipun masyarakat tidak mudik, tapi tetap bisa mengirim kepada orang tua atau saudara di kota tempat tinggal mereka,” kata Ani, sapaan akrab Menkeu.

Menkeu Sri Mulyani Indrawati. (Antara). 

Ani berpesan agar masyarakat turut berpartisipasi dalam program pemulihan ekonomi dengan cara berbelanja ke pusat perbelanjaan, tetapi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Pemerintah, sambung Ani, akan menggunakan beragam instrumen secara kreatif seperti Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) agar masyarakat mau mengeluarkan uang THR-nya untuk berbelanja.

“Aktivitas konsumsi tetap terjadi, investasi mulai tumbuh, dan ini semua akan menjadi resep bagi kita untuk memulihkan ekonomi tanpa menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah COVID-19,” terang Ani.