Bitcoin Bubble Bill Miller: Cryptocurrency adalah Emas Digital

JAKARTA – Sejumlah analis memprediksi bahwa bitcoin akan mengalami fenomena bubble yang bisa meletus tiba-tiba karena mengalami peningkatan secara instan. Sehingga akan mempengaruhi market pasar perdagangan.  

Di sisi lain, Bill Miller, seorang investor ternama mengutarakan pendapat berbeda dengan para analis. Menurutnya, meroketnya harga bitcoin telah menciptakan situasi pasar uang kripto menjadi mainstream. Miller juga menambahkan bahwa reli harga bitcoin saat ini tidak sama degnan yang terjadi pada 2017 lalu.

“Pasokan (Bitcoin) tumbuh dua persen setahun sementara permintaan tumbuh lebih cepat. Hanya itu yang perlu Anda ketahui, dan itu berarti nilainya semakin tinggi,” kata Miller sebagaimanya dikutip dari CNBC International, Rabu 22 April.

Melansir Coindesk, Bill Miller sendiri sudah membeli bitcoin pada 2014-2015. Waktu itu harga per koinnya senilai 350 dollar AS. Kini bitcoin diperdagangkan pada harga 55 ribu dollar AS. Sejak awal tahun bitcoin memberikan keuntungan sebesar 90 persen.

Dia juga telah menjelaskan bagaimana Bitcoin pernah mengalami bubble dan meletus, sekitar tahun 2017 lalu. Waktu itu harga bitcoin tembus harga tertingginya hingga 20 ribu dollar AS per koinnya, sampai kemudian harga bitcoin terpuruk selama dua tahun terakhir. 

“Saya tidak berpikir saat ini ada gelembung di Bitcoin. Saya pikir sekarang adalah awal dari Bitcoin jadi arus utama,” paparnya. “Volatilitas adalah harga yang Anda bayar untuk kinerja ini.”

Bill Miller sendiri mengatakan bahwa dirinya mempunyai keyakinan yang sama seperti para pecinta cryptocurrency lainnya. Dia berpendapat bahwa Bitcoin adalah “emas digital”.

Meroketnya harga Bitcoin dalam setahun ini dikabarkan sebagai akibat dari semakin banyaknya perusahaan besar berinvestasi ke Bitcoin seperti yang dilakukan oleh Tesla salah satunya.

Selain itu, dua bank besar AS, Goldman Sachs dan Morgan Stanley telah membuka diri pada bitcoin. Keduanya menawarkan investasi Bitcoin kepada sejumlah nasabah.