Serbu Basis Perlawanan Pengunjuk Rasa Antikudeta, Enam Pasukan Rezim Militer Myanmar Tewas

JAKARTA - Rezim militer Myanmar mencoba menembus basis pertahanan utama pengunjuk rasa antikudeta militer yang berada di Kota Myingan, Mandalay. 

Basis pertahanan Lanmadaw di bangsal keenam kota itu adalah area pertahanan utama di mana warga sipil telah menggunakan senjata rakitan, seperti senapan berburu, untuk menahan serangan oleh pasukan rezim.

Sekitar 200 anggota angkatan bersenjata menyerang benteng dari Minggu sore hingga pukul 10 malam, menurut penduduk setempat. Militer Myanmar coba menghancurkan barikade yang dibangun oleh warga sipil. 

"Myingan sekarang seperti zona perang. Pasukan militer menembaki setiap orang yang mereka lihat," sebut penduduk setempat seperti melansir Myanmar Now, Selasa 20 April.

Sementara itu, melansir The Irrawaddy, enam anggota pasukan keamanan rezim militer Myanmar tewas dan 13 lainnya terluka selama serangan terhadap basis pengunjuk rasa. 

"Mereka menembak dengan liar. Pasukan dalam jumlah besar datang bersama dengan buldoser ke barikade kami di bangsal No. 6 sekitar pukul 7 malam pada hari Minggu. Kami telah membangun beberapa baris barikade dengan karung pasir," tutur warga setempat.

“Pasukan keamanan memindahkan barikade di sepanjang jalan utama. Setelah mereka melepaskan tembakan cukup lama, para pemuda melakukan serangan gerilya. Enam belas pasukan rezim diserang. Empat tentara langsung tewas dan 12 luka-luka,” kata warga sekitar.

Konfrontasi itu menyusul insiden sebelumnya di Myingyan pada Minggu siang, ketika tiga warga sipil terluka setelah pasukan keamanan rezim militer Myanmar menembaki pengunjuk rasa anti-rezim. Seorang pria dalam kondisi kritis setelah ditembak di kepala saat dia menutup toko tempat dia bekerja.

Dua anggota pasukan keamanan tewas dan seorang terluka dalam serangan itu, kata penduduk setempat. Bala bantuan rezim dari Nyaung-U, Meiktila dan Mandalay kemudian datang ke Myingyan pada Minggu sore dan menyerang barikade di bangsal No. 6 dengan menggunakan senapan mesin. Tidak ada warga sipil yang terluka dalam baku tembak Minggu malam, tetapi enam warga setempat ditangkap.

Pada hari Senin, seorang penduduk mengatakan kepada pasukan rezim terus menembak di Bangsal No. 6 dari sekitar jam 7 pagi pada Hari Senin. Hingga sore hari, tidak ada pengunjuk rasa yang keluar. 

Kudeta Myanmar. Redaksi VOI terus memantau situasi politik di salah satu negara anggota ASEAN itu. Korban dari warga sipil terus berjatuhan. Pembaca bisa mengikuti berita seputar kudeta militer Myanmar dengan mengetuk tautan ini.