Jokowi Kumpulkan Raja dan Sultan dari Seantero Nusantara dalam Memori Hari Ini, 4 Januari 2018

JAKARTA – Memori hari ini, tujuh tahun yang lalu, 4 Januari 2018, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan raja dan sultan seluruh Indonesia di Istana Bogor. Momentum itu dimanfaatkan Jokowi untuk mendengarkan masukan dari semuanya terkait pengembangan nilai budaya dan adat luhur.

Sebelumnya, raja dan sultan punya peran besar dalam mengenalkan budaya daerah. Mereka pun banyak punya andil dalam kemerdekaan Indonesia. Kondisi itu membuat pemerintah kerap mendengarkan masukan mereka, khususnya terkait pengembangan budaya.

Dulu kala posisi raja dan sultan Nusantara punya andil penting dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Kepemimpinan mereka punya pengaruh besar. Mereka mampu mewariskan nilai-nilai budaya leluhur.

Mereka pula ikut bergerak menggelorakan perlawanan terhadap penjajah. Sekalipun beberapa ada juga yang berkongsi dengan penjajah. Namun, pengaruh mereka bak hilang kala Indonesia merdeka. Banyak di antara raja dan sultan di Nusantara menunjukkan kesetiaannya kepada Indonesia.

Artinya, mereka tak punya kuasa lagi dalam memerintah rakyatnya. Mereka bukan lagi monarki. Namun, mereka seraya punya tugas baru jadi simbol kebudayaan. Mereka dianggap sebagai wujud lestarinya budaya dan adat luhur dari suatu wilayah.

Presiden Jokowi usai pertemuan dengan raja dan sultan di seluruh Nusantara. (Twitter/X @Jokowi)

Pemerintah Indonesia pun tak pernah memandang mereka sebelah mata. Pemerintah sadar diri mereka tak bisa sepenuhnya bekerja sendiri menjaga dan melestarikan kebudayaan. Eksistensi raja dan sultan dianggap punya pengaruh besar bagi terjaganya nilai-nilai budaya dan tradisi.

Pemerintah butuh itu. Sinergitas pun dibutuhkan supaya pemerintah dapat bekerja sama dengan raja dan sultan di seantero Nusantara. Alhasil, tercetuslah acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Raja dan Sultan Nusantara yang sudah berlangsung beberapa kali. Ajang itu jadi jalan pemerintah dan raja-sultan Nusantara berkolaborasi.

"Jika benteng budaya ini terjadi maka tradisi lokal, kearifan lokal, nilai-nilai yang kita punya bisa kita angkat kembali. Karena itulah kekayaan Indonesia. "Benda ini tak dapat berdiri sendiri, ada nilai-nilai di baliknya, ini yang perlu kita angkat bersama," kata Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemendikbud, Hari Untoro Drajat dikutip laman Kemendikbud, 28 Juli 2017.

Pengakuan terkait pentingnya peran raja dan sultan di seantero Nusantara juga dilakukan oleh Presiden Jokowi. Presiden Jokowi bahkan mengumpulkan seluruh raja dan sultan dari seantero Nusantara ke Istana Bogor pada 4 Januari 2018.

Momentum langka itu terkait untuk menyerap seluruh aspirasi yang dibawa oleh raja dan sultan terkait penanaman nilai budaya. Jokowi pun akan bersedia untuk menindaklanjuti keluhan atau masuk dari para raja dan sultan terkait problema lainnya.

Hajatan pertemuan itu didatangkan oleh kurang lebih 90-an raja dan sultan dari seantero Nusantara. Jokowi pun berjanji untuk keraton-keraton yang mengalami kerusakan akan diperbaiki. Kondisi itu sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada mereka –raja dan sultan—yang punya sumbangsih besar dalam memajukan kebudayaan bangsa.

"Saya justru ingin mendengar masalah-masalah yang ada dari Yang Mulia para Raja, para Sultan, para Pangeran dan Permaisuri yang pada pagi hari ini hadir. Saya persilakan kalau ada yang ingin menyampaikan masalah yang ada di lapangan. Saya persilakan," ujar Jokowi sebagaimana dikutip laman Kompas.com, 4 Januari 2018.