Gubsu Edy Rahmayadi Diteriaki Tak Bermartabat saat Paripurna DPR
MEDAN - Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi diteriaki mahasiswa saat mengikuti paripurna di DPRD Sumut.
Saat Gubsu Edy berpidato, seorang mahasiswa bernama Irwandi Sembiring tiba-tiba berteriak di lantai 2 ruang paripurna. Dia juga membentangkan spanduk.
"Hidup mahasiswa, turunkan harga BBM," kata mahasiswa itu berteriak, Kamis, 15 April.
Gubsu Edy hanya diam. Petugas Satpol PP langsung menarik mahasiswa ke luar gedung paripurna. Mahasiswa itu berulang kali menyebut Edy Rahmayadi tidak bermartabat.
"Gubernur Edy tidak bermartabat, turunkan BBM. Hari ini masih pandemi dan bulan Ramadan kenapa harga BBM naik? Kami meminta kepada Edy untuk segera menurunkan harga BBM," katanya.
Terkait aksi tunggal mahasiswa itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut, Mangapul Purba, menyebutkan aspirasi mahasiswa merupakan fakta yang terjadi di Sumut.
"Sejak Pergubsu No. 1/2021 tentang perubahan tarif PBBKB diterbitkan oleh Gubsu, Fraksi PDI Perjuangan telah mendesak agar Gubsu mencabut Pergubsu tersebut karena berdampak pada kenaikan harga BBM, tetapi saudara Edy Rahmayadi tidak peka, sehingga tidak mau mendengar aspirasi dari rakyat," ujar Mangapul.
Baca juga:
- Wartawan Medan Demo di Kantor Bobby Nasution Buntut Pengusiran Tim Pengamanan
- Bams Eks Samsons dan Desiree Tarigan Bakal Diperiksa Polisi soal Laporan Penyekapan
- KPK Tetapkan Mantan dan Anggota DPRD Jabar Tersangka Suap Dana Bantuan Indramayu
- Berstatus WN AS, Orient Kore Didiskualifikasi MK Meski Menangkan Pilkada Sabu Raijua
Di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi COVID-19 dan memasuki ramadan, kebijakan Edy Rahmayadi sebagai Gubernur dengan menaikkan PBBKB yang berkonsekuensi kenaikkan harga BBM disebut kebijakan yang tidak bermartabat.
Mengapul menyarankan, Gubsu Edy Rahmayadi lebih peka dan peduli kepada rakyat Sumut dengan segera mencabut Pergubsu No 1/ 2021.
"Fraksi PDI Perjuangan mendukung sepenuhnya setiap gerakan mahasiswa dan rakyat yang menolak kenaikan harga BBM akibat kebijakan Gubsu yang tidak bermartabat tersebut," ujarnya.