Israel Lobi Uni Eropa untuk Memasukkan Houthi ke Daftar Organisasi Teroris

JAKARTA - Israel tengah melakukan lobi agar Uni Eropa memasukkan Israel ke dalam daftar organisasi teroris, saat saling serangan antara kelompok tersebut dengan Israel dan Amerika Serikat meningkat.

Menteri Luar Negeri Gideon Sa'ar menginstruksikan misi diplomatik Israel di Uni Eropa dan di Inggris untuk mendorong penetapan Houthi sebagai organisasi teroris, kata kantor Menteri Luar Negeri, menyusul serangan untuk kali ketiga kelompok Houthi pada pekan ini.

"Houthi menimbulkan ancaman tidak hanya bagi Israel tetapi juga bagi kawasan dan seluruh dunia," kata Menlu Sa’ar dalam sebuah pernyataan, melansir The Times of Israel 24 Desember.

"Ancaman langsung terhadap kebebasan navigasi di salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia merupakan tantangan bagi masyarakat internasional dan tatanan dunia. Hal pertama dan paling mendasar adalah mendefinisikan mereka sebagai organisasi teroris," tambahnya.

Diketahui, belum ada negara Eropa yang memasukkan Houthi ke dalam daftar organisasi teroris. Sementara, Amerika Serikat, Arab Saudi, Malaysia, Uni Emirat Arab, Australia, Kanada, Selandia Baru dan Israel telah melakukannya.

Ketegangan Israel dan Amerika Serikat dengan Houthi meningkat sepanjang bulan ini. Terbaru, Israel berhasil mencegat rudal Houthi sebelum memasuki wilayahnya, dikutip dari Reuters.

Kelompok yang didukung Iran di Yaman telah berulang kali menembakkan drone dan rudal ke arah Israel sebagai tindakan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.

Akhir pekan lalu militer Israel gagal mencegat rudal dari Yaman pada Sabtu (21/22) yang jatuh di daerah Tel Aviv-Jaffa. Layanan ambulans menyebut 14 orang terluka.

Juru bicara kelompok Houthi yang berkongsi dengan Iran mengatakan mereka menyerang “target militer” di wilayah Jaffa dengan rudal balistik.