Buku Jokowi Menuju Cahaya Karya Alberthiene Endah Dirilis dalam Memori Hari Ini, 13 Desember 2018
JAKARTA – Memori hari ini, enam tahun yang lalu, 13 Desember 2018, penulis kenamaan Indonesia, Alberthiene Endah merilis buku berjudul Jokowi Menuju Cahaya. Peluncuran buku itu dihadiri pula oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah pejabat publik.
Sebelumnya, banyak sisi humanis Jokowi yang belum diceritakan ke orang banyak. Bagaimana kedekatan Jokowi dengan rakyat, kedekatannya dengan kemiskinan, hingga kisah di balik ajian blusukan. Endah mencoba menangkap sisi humanis Jokowi lewat sebuah buku.
Kehidupan sulit dapat menghasilkan sosok kuat. Itulah gambaran penting terkait sosok Jokowi. Ia memang sosok sederhana. Keluarganya tak berkecimpung di dunia politik. Miskin pula. Jokowi sendiri bahkan tak pernah terpikirkan untuk menjadi pejabat publik.
Kondisi itu karena Jokowi kecil hidup pas-pasan. Ia hanya seorang yang tinggal di bantaran Kali Anyar, Surakarta. Kala itu bermimpi tinggi-tinggi bukan hal yang mudah. Namun, ekonomi sulit tak membuat orang tua Jokowi berhenti menyekolahkan anak-anaknya.
Jokowi pun merasakan nikmatnya belajar di bangku sekolah. Ia mulai menyukainya. Ia masuk ke SMA 6 Surakarta. Nyatanya prestasinya menonjol di sekolah. Ia kerap jadi juara umum. Prestasi itu membuatnya mampu mengenyam pendidikan di jurusan Teknologi Kayu, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Kisah sukses Jokowi terus berlanjut. Jokowi mampu menjelma jadi eksportir produk kayu ke luar negeri. Ia mempelajari seluk-beluk dunia usaha itu. Ia mengamati pula bagaimana industri mebel bisa menghidupi banyak keluarga di Indonesia.
Jokowi pun terus menjaga kesederhanaannya. Ia tak neko-neko urusan gaya. Ia mencoba menjalani kehidupan dengan apa adanya. Namun, takdir secara mengejutkan membawa Jokowi menjadi seorang pejabat Publik.
Jokowi mampu jadi Wali Kota Surakarta era 2005-2012, Gubernur DKI Jakarta 2012-2014, hingga Presiden Indonesia. Kepemimpinan Jokowi pun membawa kekaguman. Ia memiliki gaya khas dalam belanja masalah rakyat: Blusukan.
“Rakyat pasti mendukung niat Jokowi untuk tetap blusukan setelah pelantikannya sebagai presiden, 20 Oktober mendatang. Gaya keluar masuk kampung itu memang efektif mendekati masyarakat sampai lapisan paling bawah. Blusukan juga merupakan usaha presiden baru itu mengecek langsung program kerja pemerintahannya,” tertulis dalam laporan majalah Tempo berjudul Mengawal Presiden Blusukan (2014).
Kisah inspiratif Jokowi pun menarik penulis kenamaan Indonesia, Alberthiene Endah untuk andil menceritakan kisah Jokowi. Endah mencoba meramu kisah masa kecil, hikmah, dan cita-cita pemimpin asal Solo itu.
Baca juga:
- Kesedihan Megawati Atas Aksi Bakar Diri Sondang Hutagalung dalam Memori Hari Ini, 12 Desember 2011
- Wapres Maruf Amin Setuju UN Dihapus Asal Ada Penggantinya dalam Memori Hari Ini, 11 Desember 2019
- Curhat Menteri PUPR Rumahnya Kena Gusur Proyek Tol Becakayu dalam Memori Hari Ini, 10 Desember 2018
- Memori Hari Ini, 9 Desember 2019: Presiden Jokowi Tegaskan Hukuman Mati Koruptor Dapat Diterapkan Asal Dikehendaki Rakyat
Puncaknya, buku berjudul Jokowi Menuju Cahaya pun hadir. Buku itu dirilis Hotel Mulia, Senayan, Jakarta pada 13 Desember 2018. Istimewanya perilisan buku itu dihadiri langsung oleh Jokowi sendiri. Jokowi senang bukan main diapresiasi dalam bentuk karya buku.
Endah berharap bukunya dapat memotivasi rakyat Indonesia untuk selalu punya harapan. Ia mengajak pula rakyat untuk menjadikan Jokowi sebagai panutan. Sebab, sosok Jokowi punya daya tarik besar untuk menjadi teladan.
“Saya baca hati beliau tentang apa yang beliau lakukan. Pembangunan tidak selalu manis, berproses, kepahitan. Buat kita termotivasi dan punya harapan. Hari esok untuk Indonesia bisa jauh lebih baik. Semoga buku ini bisa jadi manfaat," kata Endah sebagaimana dikutip laman liputan6.com, 13 Desember 2018.