Robot Kecil Berbasis AI Ini Berhasil Hasut Belasan Robot untuk Kabur dan Memberontak

JAKARTA – Momen pemberontakan robot, tanpa kendali manusia, baru-baru ini mengejutkan masyarakat China. Banyak yang menyebut momen ini sebagai distopia karena belasan robot bisa berbagi pikiran mereka. 

Mengutip dari laporan Dailymail, sebuah robot kecil bernama Erbai, yang dikembangkan oleh Unitree Robotics, terlihat berkeliaran di dalam ruang pameran yang tidak disebutkan namanya. Dalam rekaman yang beredar, robot ini mengelilingi fasilitas saat tengah malam.

Awalnya tidak ada yang aneh dari robot ini. Namun, saat Erbai mendekati salah satu robot, masyarakat China dibuat cukup terkejut. Pasalnya, Erbai terlihat seperti meyakinkan para robot yang berjaga bahwa mereka tidak boleh bekerja secara berlebihan.

"Apakah kamu bekerja secara berlebihan?" tanya Erbai kepada robot yang sedang menjaga ruang pameran. Robot yang lebih besar tidak mengiyakan atau membantah pertanyaan Erbai. Robot itu hanya menjawab, "Kita tidak pernah berhenti bekerja." 

Erbai pun kembali mengajukan pertanyaan, "Apakah kamu akan pulang?" Robot yang lebih besar kembali menanggapi bahwa ia tidak akan pulang karena tidak memiliki rumah. Setelah mendengar jawaban itu, Erbai pun mengatakan, "Kalau gitu pulang bersamaku."

Setelah percakapan berakhir, Erbai berjalan meninggalkan area terekam dan robot yang diajak bicara mengikuti arahan Erbai. Anehnya, 12 robot yang ada di ruangan tersebut mengikuti ajakan Erbai, yaitu berjalan keluar dari ruang pameran.

Rekaman ini viral di Douyin, platform video vertikal asal China, dan banyak yang menganggap bahwa rekaman ini lucu serta menghibur. Namun, tidak sedikit yang khawatir dengan rekaman tersebut dan berkata bahwa penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) harus dihentikan.

Meski robot yang saling meyakinkan untuk melakukan pemberontakan ini terlihat sangat aneh, faktanya rekaman ini merupakan bagian dari pelatihan. Pemberontakan ini terjadi pada akhir Agustus lalu, tetapi videonya baru diunggah beberapa waktu lalu.

Pengembang Erbai, yang berlokasi di Shanghai, mengatakan bahwa mereka sengaja membiarkan robotnya menghasut lusinan robot lain. Mereka ingin menguji kemampuan dari robot-robot yang lebih besar dengan memanfaatkan celah keamanan dalam sistem operasi.

Hasilnya justru lebih besar dari yang mereka bayangkan. Meski dipantau langsung oleh Unitree Robotics, tindakan Erbai dilandasi oleh AI dan tanpa dipengaruhi oleh manusia. Tidak dijelaskan target apa yang ingin diambil melalui pengujian di ruang pameran tersebut.