Eks Kapolres Jakpus Ungkap Alasan Tak Langsung Bubarkan Kerumunan Petamburan: Takut Terjadi Kericuhan
JAKARTA - Mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto menyebut salah satu alasan kepolisian tak langsung membubarkan kerumunan yang terjadi di Petamburan karena berpotensi terjadinya bentrokan. Apalagi massa yang hadir dalam acara pesta pernikahan putri Rizieq Shihab dan Maulid Nabi terus bertambah.
Alasan itu disampaikan Kombes Heru ketika jaksa penuntut umum (JPU) melontarkan pertanyaan perihal upaya-upaya dari polisi untuk mencegah terjadinya kerumunan.
"Terkait upaya apakah dari pihak Polri bisa membatasi agar tidak timbul kerumunan, upaya mengurangi ribuan massa?" tanya jaksa dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin, 12 April.
Heru mengatakan sudah mengerahkan personel Brimob sebagai pengamanan. Kemudian, polisi juga sudah mengimbau untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Upaya kami pada saat itu kami bersama Dandim dan pak Wali Kota, sudah menunrunkan personel Brimob, Polri, TNI, maupun Satpol PP. Di mana di awal-awal sekali kita sempat naik ke panggung untuk mengimbau untuk mematuhi protokol kesehatan," kata dia
"Tetapi begitu masa sudah mulai padet, kami mundur. Tetapi menuju ke area itu kita tetap pasang spanduk, pamflet, kita suarakan dari pengaras suara di mobil sound kami," sambung Heru.
Baca juga:
- KPK Tak Dilibatkan di Satgas BLBI, Mahfud MD: Kalau Diikutkan Tak Tepat
- Kisah Kapten Phillips Diselamatkan dari Perompak Somalia dalam Sejarah Hari Ini, 12 April 2009
- Bidik Peningkatan Ekspor, Indonesia Incar Pasar Nontradisional ke Afrika
- Bandara Soetta Merugi Rp16 Juta Ulah Simpatisan Rizieq Shihab, Bangku Hingga Tanaman Rusak
Sedangkan polisi memutuskan tak langsung membubarkan kerumunan karena jumlah massa yang sangat banyak. Dikhwatirkan terjadi kericuhan bila dipaksa membubarkan massa.
"Apabila saya lakukan pembubaran pada malam itu akan terjadi kerusuhan akan sangat rawan sekali, karena situasi sudah malam," kata dia.