Blak-blakannya Ray Fisher Soal Kasus Kekerasan dan Pelecehan yang Ditutupi WarnerMedia

JAKARTA - Aktor Ray Fisher menyuarakan kekecewaannya terhadap cara rumah produksi Warner Bros serta perusahaan Warner Media merespons tindakan kasar yang dilakukan sutradara Justice League, Joss Whedon.

Hampir setahun berlalu, masyarakat hanya bisa mendengar pernyataan dan cerita Fisher melalui akun Twitter-nya. Meskipun investigasi dinyatakan rampung pada akhir tahun 2020, namun permasalahan mulai muncul ketika Fisher menyebut adanya pihak yang mencoba menutupi kasus ini dan tidak melakukan investigasi mendalam.

Pihak WarnerMedia mengakhiri investigasi dengan menyatakan bahwa tindakan remedial sudah dilakukan sebagai hasilnya. Sayangnya mereka tidak pernah mengungkapkan hasil investigasi tersebut.

Bintang Lain

Kepada The Hollywood Reporter, pemeran Cyborg ini mengatakan dia tidak ingin menyebut siapa saja yang membagikan cerita tentang tindakan kekerasan dan rasisme Joss Whedon. Di tengah proses investigasi, dia curiga karena nampaknya pihak perusahaan ingin melindungi direksi.

Fisher juga menyebut, Joss Whedon memiliki banyak konflik dengan beberapa bintang Justice League yaitu aktor Jeremy Irons dan Gal Gadot.

Sebuah sumber mengatakan, Gal Gadot tidak ingin karakternya dalam Justice League terlihat lebih agresif dari film Wonder Woman. Suatu waktu, Whedon ingin Gadot mengatakan kalimat yang tidak ada dalam naskah. Gal Gadot menolak. Whedon lantas mengancam untuk menghancurkan karier Gal Gadot dan sutradara Wonder Woman, Patty Jenkins.

Sumber lainnya menyebut gal Gadot menghubungi WarnerMedia dan melakukan rapat dengan direktur saat itu, Kevin Tsujihara. Mendengar cerita ini tersiar ke hadapan publik, pihak Gal Gadot berkata, “Saya memiliki konflik dengan (Whedon) dan Warner Bros mengatasi dengan sikap.”

Investigasi

Di hari Ray Fisher menulis soal tindakan Joss Whedon, Warner memberi pengumuman bahwa rekan aktor Fisher yang juga bintang Justice League, Jason Momoa akan mengisi suara film Frosty the Snowman.

Mendukung temannya, Jason Momoa menulis di Instagram, “Saya pikir persetan dengan orang yang merilis pengumuman Frosty palsu tanpa seizin saya untuk mendistraksi Ray Fisher yang membicarakan bagaimana mereka diperlakukan saat syuting Justice League.”

“Hal serius terjadi. Ini perlu diinvestigasi dan semua orang perlu dipertanyakan.”

Lebih lanjut, Fisher berbicara dengan Presiden DC Films, Walter Hamada mengenai diskriminasi yang dia terima dari sang sutradara. Saat itu, Hamada menjawab adanya rencana tidak merekrut Whedon untuk film WarnerMedia.

Beberapa saat kemudian, pihak HR menghubungi Fisher untuk berbicara dengan direksi. Pertemuan ini dia digunakan Fisher untuk menyebutkan beberapa saksi yang bisa dihubungi. Namun Fisher menyadari bahwa biasanya pihak HR lebih berpihak kepada karyawan di banding pihak yang mengajukan komplain.

Ditambah lagi beberapa saksi yang disebutkan menyebut tidak ada pihak WarnerMedia yang mencoba menghubungi mereka.

Saat itulah pada September, Fisher berkicau di Twitter bahwa Hamada ‘membuang’ Joss Whedon namun melindungi direksi mereka. Pihak DC Films pun merespons dan mengatakan Hamada tidak membuang apapun dan tidak menghakimi masalah produksi Justice League mengingat dia tidak ada keterlibatan.

Cameo

Awalnya, Ray Fisher dijadwalkan kembali berperan sebagai Cyborg untuk film baru The Flash. Percakapan dengan sutradara Andy Muschietti juga mengarah positif tetapi Fisher kecewa ketika Warner menyebut syuting sebagai cameo bukan sebagai pemain.

Ditambah lagi dengan ada sebuah laporan yang menyebut dia meminta honor dua kali lipat. Alhasil, rumah produksi menghapus Fisher dari daftar pemain dan Fisher menolak bermain dalam film yang dibawahi Walter Hamada.

Hal ini dilakukan karena Fisher percaya Hamada menutupi isu diskriminasi yang dilakukan produser Geoff Johns, Jon Berg, dan Joss Whedon.

Menutup wawancaranya, Fisher mengatakan tidak semua orang pantas memimpin. Namun belajar dari kasus ini, dia tidak ingin siapa pun dipecat dari industri Hollywood. “Jika saya tidak bisa mendapatkan pertanggungjawaban, setidaknya saya bisa membuat orang sadar dengan siapa mereka berurusan.”