Penembakan Dokter di South Carolina: Dikenang Mahasiswa dan Kolega, Dicintai Gubernur hingga Sheriff

JAKARTA - Aksi penembakan brutal mengguncang Negara Bagian South Carolina, Amerika Serikat, saat seorang mantan pemain profesional National Football League (NFL) Philip Adams, dilaporkan menembak mati lima orang sebelum kemudian melakukan bunuh diri. 

Seorang dokter Unit Gawat Darurat (UGD) terkemuka di South Carolina, Robert Lesslie beserta sang istri Barbara dan dua cucunya, tewas akibat penembakan brutal di dalam kediamannya. Sementara, dua teknis ac juga ditembak di luar kediaman Lesslie. Seorang teknisi bernama James Lewis diketahui tewas. 

Sheriff York County Kevin Toslan mengatakan, penyidik masih mendalami penembakan ini, meski meyakini James adalah pelaku tunggal. Tolson mengatakan tidak jelas mengapa Adams membawa dua senjata ke properti Lesslie di Rock Hill, kota berpenduduk 74.000 tepat di seberang perbatasan dari Charlotte, North Carolina.

"Tidak ada hal tentang ini sekarang yang masuk akal bagi kita semua," kata Toslon, melansir CNN Jumat 9 April.

Keempat anak dokter Lesslie dalam pernyataannya menyebut, pihak keluarga tengah dalam kondisi kehilangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. 

"Meskipun kami tahu tidak ada jawaban yang akan menjawab pertanyaan 'mengapa', kami yakin akan satu hal, kami tidak bersedih hati seperti mereka yang tidak memiliki harapan. Harapan kami ditemukan dalam janji Yesus Kristus. Dan kami diselimuti oleh kedamaian yang melampaui semua pemahaman," kata pernyataan itu.

Tewasnya Lesslie menuai simpati dan kenangan akan jasa-jasanya saat masih hidup. Gubernur Negara Bagian South Carolina Henry McMaster mengucapkan belasungkawa kepada para korban melalui Twitter.

"Berita tragis dan memilukan dari Rock Hill pagi ini. Silakan bergabung dengan @ 1stLadySC dan saya untuk mengangkat keluarga Lesslie dalam doa selama masa sulit ini," tulis Tweet tersebut.

Sementara Sheriff Tolson menyebut, mendiang Lesslie sebagai pilar dalam masyarakat, mengingat peran dan sumbangsihnya untuk masyarakat sebagai dokter pengawas, direktur medis Universitas Winthrop, dan mendirikan layanan rumah sakit dan layanan dokter panggilan rumah. Tolson pun sempat dirawat Lesslie.

"Lesslie adalah pilar dalam komunitas. Dia merawat saya di masa lalu di kliniknya. Dia kenal semua orang, dia memperlakukan semua orang dengan hormat," kenang Tolson.

Sementara, koleganya yang juga Presiden Universitas Winthrop George Hynd mengatakan, kontribusi Robert Lesslie untuk sekolah sangat luas, teruma bagi para mahasiswa yang sangat terbantu dengan kehadiran Lesslie.

"Saya pribadi akan selamanya berterima kasih kepadanya atas nasihat yang dia berikan kepada tim tanggapan COVID-19, kami saat kami membuka kampus musim gugur lalu untuk tempat tinggal dan pembelajaran," tukas Hynd.