Brasil Cetak Rekor Kematian Harian COVID-19, Presiden Bolsonaro Tetap Tolak Lockdown

JAKARTA - Presiden Brasil Jair Bolsonaro menegaskan kembali, dirinya tidak memiliki recana untuk memerintahkan lockdown atau penguncian nasional di Brasil.

Padahal, Brasil baru saja mencetak rekor angka kematian harian akbat COVID-19 sebanyak 4.195 orang pada Selasa lalu. Sementara, Rabu kemarin Brasil mencatat angka kematian harian sebesar 3.829 orang, berdasarkan angka Kementerian Kesehatan Brasil, seperti melansir Al Jazeera, Kamis 8 April.  

"Kami tidak akan menerima politik tinggal di rumah dan menutup semuanya. Tidak akan ada penutupan nasional," tegas Presiden Bolsonaro dalam pidatonya di Kota Chapeco.

Pada Hari Rabu, Direktur Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) Carissa Etienne mengatakan, Brasil termasuk di antara negara-negara yang mendaftarkan beberapa kasus COVID-19 harian baru tertinggi di dunia. Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan 92.625 infeksi baru pada Rabu.

"Selama seminggu terakhir, Amerika Serikat, Brasil, dan Argentina termasuk di antara 10 negara di dunia yang mencatat jumlah infeksi baru tertinggi di seluruh dunia," jelas Carissa.

Terpisah, otoritas berwenang melaporkan kasus terkonfirmasi pertama varian Afrika Selatan di Brazil pada Rabu kemarin. Menambah kekhawatiran penanganan infeksi COVID-19 di negara tersebut.

Varian yang pertama kali ditemukan di negara bagian Amazonas Brasil, yang dikenal sebagai P1, dan varian Afrika Selatan diyakini lebih mudah ditularkan daripada strain asli dari virus corona baru.

"Ini bisa menjadi duel besar. Saya pikir P.1 sudah mengambil alih. Saya tidak yakin apakah Afrika Selatan akan menyalip P.1, mari kita lihat," ujar koordinator penelitian di Institut Biomedis Butantan Brasil Maria Carolina Sabbaga kepada Reuters.

Brasil yang meluncurkan program vaksinasi COVID-19 mulai Januari lalu, hingga kini baru mencapai angka 8 persen dari populasi yang telah divaksin dengan dosis yang terbatas. Brasil diketahui menggunakan vaksin COVID-19 lansiran AstraZeneca dan Sinovac China.

Diketahui, lebih dari 336.000 orang telah meninggal karena COVID-19 di Brasil sejauh ini, menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins. Sao Paulo, kota terbesar Brasil, pada hari Rabu mengatakan akan mulai membuka sekitar 600 kuburan baru setiap hari, di tengah lonjakan kematian akibat virus corona. Kota ini juga sedang mempersiapkan rencana untuk pemakaman vertikal, ruang bawah tanah dengan 26.000 kuburan seperti laci yang dapat dibangun dalam 90 hari setelah disetujui.