Peduli Korban Bencana NTT, Pemprov Jatim Kirim Bantuan 1 Ton Beras dan Rp1 Miliar
SURABAYA - Bantuan terhadap korban bencana alam di Nusa Tenggara Timur terus mengalir. Kali ini, bantuan datang dari Pemprov Jawa Timur, berupa 1 ton beras dan uang Rp1 miliar.
"Bantuan ini arahan langsung dari Bu Gubernur. Nantinya bantuan itu akan dikirim jalur laut menggunakan kapal KRI Semarang pada 10 April 2021," kata Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono kepada wartawan, Rabu, 7 April.
Selain bantuan materi, Pemprov Jatim juga berencana mengirim personel untuk membantu penanganan bencana banjir bandang di NTT. Namun, kata dia, pihaknya akan melihat kondisi terlebih dulu.
"Makanya akan melihat kondisi di sana, apakah kita menurunkan personel atau tidak," ujarnya.
Heru mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan pengecekan, pendataan, untuk mengetahui ada-tidaknya warga Jatim di NTT yang menjadi korban bencana. Pemprov Jatim akan menindaklanjuti untuk memberikan bantuan lanjutan.
"Datanya belum dicek. Nanti kita akan ada yang ke sana," katanya.
Baca juga:
- Data Terkini Banjir NTT: Korban Meninggal 124 Orang, 74 Orang Masih Hilang
- Dwiki Dharmawan-Anang Sambut Baik Aturan Restoran hingga Bioskop Bayar Royalti Putar Lagu
- Uni Eropa Bantah Blokir 3,1 Juta Dosis Vaksin COVID-19 AstraZeneca ke Australia
- PPATK: RUU Perampasan Aset Tingkatkan Pemberantasan Kejahatan Ekonomi
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan duka cita mendalam, terutama kepada keluarga korban yang meninggal. Menurut Khofifah, rakyat NTT tidak sendirian menanggulangi bencana tersebut.
"Atas nama pribadi dan seluruh masyarakat Jatim, saya menyampaikan duka cita mendalam atas korban meninggal dunia dalam musibah tersebut. Kejadian ini menjadi duka bersama Indonesia. Semoga NTT bisa segera pulih," kata Khofifah.
Khofifah juga mengajak seluruh rakyat Jatim untuk turut serta mendoakan keselamatan warga NTT dari bencana hidrometeorologi akibat Siklon Seroja tersebut. "InsyaAllah, warga NTT tidak sendiri. Semoga seluruh rakyat NTT diberikan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi bencana ini," ujar Khofifah.