Otoritas Venesia Perluas Sistem Biaya Masuk untuk Wisatawan mulai Tahun 2025
JAKARTA - Otoritas Venesia, Italia berencana memperluas sistem biaya masuk turisnya pada tahun 2025, dengan menggandakan jumlah hari yang harus dibayarkan pengunjung untuk melihat kota laguna tersebut, menaikkan harga tiket bagi yang datang di menit-menit terakhir, kata pejabat pada Hari Kamis.
Untuk pertama kalinya di dunia, destinasi Italia tersebut memberlakukan biaya sebesar 5 euro pada Bulan April lalu bagi wisatawan yang datang pada hari-hari yang sangat padat, dengan harapan biaya tersebut akan membantu mengurangi kepadatan.
Skema awal, yang diawasi ketat oleh tempat-tempat wisata global lainnya, mencakup 29 hari selama periode empat bulan. Biaya ini akan dinaikkan menjadi 54 hari tahun depan, selama periode April-Juli yang sama.
Biaya akan tetap sebesar 5 euro bagi mereka yang memesan tiket lebih awal. Tetapi, akan naik menjadi 10 euro bagi siapa pun yang memesan tiket dalam waktu empat hari dari rencana perjalanan mereka. Seperti sebelumnya, orang-orang yang memesan kamar di hotel dan wisma tamu akan dikecualikan.
"Venesia telah berubah dari kota yang paling terpapar dan dikritik karena fenomena pariwisata berlebihan, menjadi kota yang bereaksi paling awal dan paling proaktif terhadap fenomena ini di panggung global," kata Simone Venturini, anggota dewan kota yang bertanggung jawab atas pariwisata dan kohesi sosial, melansir Reuters 24 Oktober.
Ia mengatakan dalam konferensi pers, sistem tersebut masih dalam tahap percobaan. Lebih lanjut ia mengatakan, tempat-tempat yang populer di kalangan wisatawan, termasuk kota bersejarah Jepang, Kyoto, dan Pulau Formentera di Spanyol, telah menghubunginya untuk menanyakan tentang skema tersebut.
Sebelumnya, para kritikus mengatakan sistem pembayaran tersebut gagal memperlambat arus wisatawan. Tetapi, Wali Kota Luigi Brugnaro mengatakan masih terlalu dini untuk menilai, dengan data yang akurat baru tersedia tahun ini.
Ia menambahkan, Venesia tidak ingin mengusir orang, tetapi justru mendorong pengunjung untuk memikirkan kembali tanggal kunjungan mereka.
Baca juga:
- Kepala Staf IDF Letjen Halevi Pimpin Serangan Israel ke Iran dari Bunker Bawah Tanah
- Tujuh Warga Israel Didakwa Melakukan 600 Misi Mata-mata untuk Iran: Salah Satunya Desertir Tentara
- PM Hongaria Orban Bilang Barat Sudah Kalah Tapi Tidak Ingin Menghentikan Perang Rusia-Ukraina
- PBB: Blokade Israel di Gaza Utara Cerminkan Pengabaian Terhadap Hukum Internasional
"Kami tidak menentangnya (pariwisata). Kami hanya percaya bahwa hal itu dapat disebarkan," katanya, sambil memperingatkan kota tersebut akan memberikan denda bagi orang-orang yang tidak memiliki izin mulai tahun 2025.
Secara keseluruhan, 485.062 orang membayar tiket harian tahun ini, berhasil mengumpulkan 2,25 juta euro. Brugnaro mengatakan, ini hanya menutupi sebagian biaya sistem, dan tidak ditujukan untuk meraup uang tunai bagi kas kota.