Tips Agar Ubun-Ubun Bayi Cepat Mengeras

YOGYAKARTA – Ubun-ubun bayi alias fontanel merupakan celah antara tulang-tulang tengkorak pada bayi yang terhubung dengan banyak saraf. Jika diraba, permukaannya akan terasa lebih lunak ketimbang orang dewasa. Seiring bertambahnya usia, fontanel akan menutup dengan sendirinya dan mengeras. Lantas, adakah tips agar ubun-ubun bayi cepat mengeras? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini.

Adakah Tips Agar Ubun-Ubun Bayi Cepat Mengeras?

Dihimpun dari berbagai sumber, ubun-ubun bayi sebenarnya merupakan tulang tengkorak yang belum menyatu dengan kuat. Kondisi ini normal didapatkan bayi yang baru lahir.

Ubun-ubun yang belum menutup berfungsi memfasilitasi kepala bayi agar dapat keluar saat persalinan.

Selain itu, titik lunak ini juga akan tetap terbuka untuk memberi ruang perkembangan otak bayi.

Otak bayi akan tumbuh dan berkembang dengan sangat pesat pada tahun pertama kehidupannya. Untuk itu, dibutuhkan struktur kepala yang fleksibel untuk menyesuaikan ukuran ini.

Setelah pertumbuhan pesat otak bayi perlahan berkurang, maka ubun-ubun akan menutup dengan sendirinya hingga akhirnya membentuk bagian keras seperti tulang tengkorak pada umumnya.

Ubun-ubun bagian belakang (fontanel posterior) biasanya lebih cepat tertutup. Umumnya, fontanel bagian belakang akan menutup pada saat bayi berumur 2-3 bulan.

Sedangkan fontanel bagian depan (anterior) biasanya masih dapat dirasakan hingga bayi berusia 18 bulan.

Akan tetapi, menurut Pregnancy Birth & Baby, sekitar satu dari dua bayi akan memiliki ubun-ubun yang tertutup pada usia 14 bulan.

Oleh sebab itu, tidak ada tips khusus yang bisa Anda lakukan untuk membuat ubun-ubun bayi mengeras lebih cepat.

Ubun-ubun yang menutup terlalu cepat justru dapat membuat kepala bayi menjadi tidak proporsional dan mengarah pada kondisi cacat lahir yang disebut dengan crainiosynostosis.

Dikutip dari AI-Care, craniosynostosis adalah cacat lahir di mana tulang tengkorak bayi bergabung terlalu dini dan menyebabkan bentuk tengkorak menjadi abnormal. Kondisi ini bisa membuat anak mengalami kejang, keterbelakangan mental, hingga kebutaan.

Sebaliknya, jika ubun-ubun bayi tidak menutup meski sudah berusia 18 bulan tau lebih, ada kemungkinan si kecil mengalami hipertirodisme bawaan atau kongenital.

Kondisi ini disebabkan oleh rendahnya hormon tiroid pada saat bayi lahir. Hipertiroidisme konginetal bisa membuat perkembangan si kecil terganggu. Gejalanya meliputi pembengkakan pada wajah, tungkai dan lengan pendek, serta lemas dan susah makan. Diperkirakan, 1 dari 2.000 bayi di Indonesia mengalami kondisi ini.

Terlepas dari itu semua, Ibu dianjurkan untuk tetap menjaga asupan makanan serta melakukan kegiatan yang sesuai untuk merangsang pertumbuhan dan juga perkembangan si kecil agar pertumbuhannya sesuai dengan seharusnya.

Demikian ulasan tentang tips agar ubun-ubun bayi cepat mengeras. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.