Sering Berjemur di Bawah Sinar Matahari, Berikut Cara Memperbaiki Kulit Menurut Dermatolog
JAKARTA - Menghabiskan banyak waktu dengan berjemur di bawah sinar matahari memang memberikan manfaat bagi kesehatan. Namun, terlalu sering terkena paparan sinar matahari justru bisa membawa efek buruk bagi kulit.
Kabar baiknya, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki kulit setelah terpapar sinar matahari menurut Dendy Engelman, MD, dokter kulit bersertifikat dan ahli bedah Mohs, Hadley King, MD, dokter kulit bersertifikat di NYC, dan Trishna Khanna, MD, dokter kulit bersertifikat di Florida melansir Well and Good, Jumat, 25 Oktober.
Pertama, menurut para dokter kulit, cara terbaik menjaga kesehatan kulit yaitu dengan menghindari paparan sinar matahari.
“Sinar matahari merusak DNA sel-sel kulit serta protein di kulit seperti kolagen dan elastin," kata Dr. King, sehingga dapat menyebabkan keriput dan bahkan kanker kulit dalam beberapa kasus.
Menurut Dr. Khanna, paparan sinar matahari dengan peningkatan UV dan panas juga dapat menyebabkan dehidrasi kulit. Jadi, semakin lama Anda berada di bawah sinar matahari, semakin dehidrasi kondisi tubuh Anda, baik di dalam maupun luar.
Meski begitu, memang mustahil menghindari sinar matahari terutama di musim panas. Walau tak dapat memulihkan kerusakan sel akibat terlalu lama menghabiskan waktu di luar ruangan. Tapi ada beberapa cara memulihkan dan memperbaiki kulit dengan memasukkan antioksidan seperti vitamin C ke dalam rutinitas perawatan kulit harian. Disini, vitamin C berfungsi membantu melindungi kulit dari radiasi UVA. Setelah itu, jangan lupa memakai tabir surya dan menghidrasi kulit baik dengan minum air air mengoleskan pelembab.
"Tubuh harus cukup terhidrasi, jadi minum banyak air itu penting," kata Dr. King.
"Pelembap dengan kandungan kombinasi humektan, emolien, atau oklusif juga harus digunakan untuk melembabkan dan mendukung lapisan kulit," lanjut Dr. King.
Dr. King menyarankan mencari pelembap untuk kulit terbakar matahari, yang mengandung bahan-bahan seperti asam hialuronat, gliserin, squalane, ceramide, dan minyak untuk menjaga lapisan kulit tetap sehat. Setelah terpapar sinar matahari dan memakai tabir surya meskipun tidak sering keluar rumah.
Cara mengenali kulit terbakar sinar matahari
Jika kulit memerah, bengkak, terasa panas saat disentuh, dan perih atau terbakar, Anda mungkin mengalami kulit terbakar matahari.
"Umumnya, Anda akan melihat eritema atau kemerahan signifikan pada kulit, yang dapat disertai dengan rasa sakit dan nyeri, atau mengelupas maupun melepuh," kata Dr. Khanna.
Cara menyembuhkan kulit terbakar sinar matahari
Jika demikian, ada beberapa langkah untuk mengurangi dampak kulit terbakar matahari.
"Jika perlu, mulailah dengan mengonsumsi obat antiinflamasi oral seperti aspirin guna mengurangi peradangan," kata Dr. King.
Selanjutnya, pilih mandi air dingin dengan sabun lembut yang diformulasikan dengan gliserin demi membantu kulit terasa lembut dan lembap (bukan kering dan pecah-pecah). Setelah mandi, tepuk-tepuk kulit dengan lembut (jangan digosok sehingga menghindari rasa sakit atau gesekan lebih parah), dan oleskan pelembap guna membantu mempertahankan kelembapan di kulit.
"Gunakan formula dengan kandungan aloe vera untuk kulit terbakar matahari, demi membantu meredakan luka bakar, dan mengoleskan krim hidrokortison 1 persen juga dapat membantu pada area terasa tidak nyaman," imbuhnya.
Jika kulit terbakar matahari meradang atau melepuh, Anda dapat mencoba menenangkan area tersebut dengan pengobatan alami atau obat dijual bebas.
"Tenangkan kulit menggunakan waslap yang direndam dalam susu rendah lemak dingin selama 15 menit," kata Dr. King.
Baca juga:
Dia menjelaskan bahwa kandungan lemak dalam susu dapat memiliki sifat membersihkan dan melembabkan, jadi sebaiknya susu digunakan saat kulit terbakar Anda dalam fase pengeringan dan pengelupasan. Jika Anda memiliki lepuh, Dr. Khanna menghimbau tidak memecahkannya, sebab dapat menyebabkan iritasi dan infeksi lebih lanjut.
"Pengelupasan adalah bagian alami dari proses penyembuhan, dan ketika ini terjadi, saya sarankan menggunakan pelembab tidak berminyak untuk merawat area tersebut," kata Dr. King.
Ingat, meski tergoda memencet atau mengutak-atik kulit yang terkelupas dan berbenjol-benjol, hindari keinginan menyentuh, menggaruk, dan mengutak-atiknya. Tentu saja, jika kulit terbakar matahari tidak kunjung membaik atau malah bertambah parah, Anda harus menghubungi dokter kulit bersertifikat guna pemeriksaan lebih lanjut.