Bitcoin Nyaris Tembus 70.000 Dolar AS, Akankah Reli Naik Bisa Berlanjut?

JAKARTA - Harga Bitcoin melonjak pada Senin, 21 Oktober 2024, mencapai 69.487 dolar AS atau sekitar Rp1,08 miliar, tertinggi sejak Juli, sebelum turun menjadi 67.500 dolar AS (Rp1,05 miliar) pada Selasa pagi. 

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha memprediksi bahwa harga Bitcoin dapat kembali naik ke 70.000 dolar AS (Rp1,08 miliar) jika bertahan di atas 66.500 dolar AS (Rp1,03 miliar). 

“Sementara jika turun dari 66.500 dolar AS (Rp1,03 miliar), maka penurunan lebih lanjut ke support 64.000 dolar AS (Rp995 juta),” jelas Panji dalam keterangan tertulisnya. 

Menurut Panji, salah satu pendorong utama kenaikan ini adalah arus masuk 2,13 miliar dolar AS ke dalam ETF Bitcoin spot antara 14-18 Oktober, yang mencerminkan optimisme terhadap regulasi kripto di AS, terutama menjelang pemilu presiden pada 5 November. 

Sentimen positif juga diperkuat oleh persetujuan 11 ETF Bitcoin untuk memperdagangkan options di New York Stock Exchange, termasuk Fidelity dan ARK21Shares.

Tidak hanya itu, faktor politik AS juga turut memainkan peran, dengan ekspektasi bahwa kandidat pro-kripto seperti Donald Trump akan mendorong regulasi yang lebih ramah. 

Selain itu, data ekonomi AS minggu ini, seperti klaim pengangguran dan kebijakan suku bunga Federal Reserve, diantisipasi dapat memengaruhi pergerakan harga Bitcoin lebih lanjut. 

Menurut Panji, para trader perlu memperhatikan rilis data ini sebagai indikator potensi penguatan lebih lanjut dalam pasar kripto.