JAKARTA - Bitcoin kembali mencatatkan rekor harga tertinggi baru (All-Time High/ATH) di level 94.002,87 dolar AS (sekitar Rp1,48 miliar) pada 20 November sekitar pukul 02:00 dini hari WIB. Pencapaian ini tidak hanya memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset kripto unggulan, tetapi juga menjadi pemicu masuknya aliran dana secara signifikan ke produk Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin dalam 24 jam terakhir.
Tren bullish BTC menjadi sorotan investor yang memperkirakan potensi kenaikan harga BTC. Apakah Bitcoin mampu menembus angka psikologis 100.000 dolar AS (sekitar Rp1,58 miliar) dalam waktu dekat atau justru memasuki fase konsolidasi?
Dalam tujuh hari terakhir, harga Bitcoin naik 6,79% dan mencatat lonjakan 34,63% selama 30 hari terakhir. Selain itu, MicroStrategy, salah satu perusahaan publik terbesar yang memiliki Bitcoin, berencana membeli Bitcoin dalam jumlah besar. Ini semakin memperkuat kepercayaan investor institusi terhadap BTC.
BACA JUGA:
Bitcoin Bisa Tembus 100.000 dolar AS (Rp1,58 Miliar)?
Menurut data Coinpedia, jika tren bullish ini berlanjut, Bitcoin diperkirakan akan melampaui level 94.000 dolar AS (Rp1,48 miliar) dan menguji batas 95.000 dolar AS (Rp1,50 miliar). Keberhasilan menjaga harga di atas level ini dapat membuka jalan bagi Bitcoin untuk mencapai target psikologis 100.000 dolar AS (Rp1,58 miliar) dalam waktu dekat.
Namun, apabila terjadi pembalikan bearish, harga Bitcoin kemungkinan akan menguji kembali level support di 90.000 dolar AS (Rp1,42 miliar). Jika tekanan bearish semakin kuat, harga bisa turun lebih dalam hingga level support berikutnya di 81.000 dolar AS (Rp1,28 miliar).