JAKARTA - Peter Brandt, salah satu analis pasar kripto terkemuka, yakin bahwa Bitcoin (BTC) sudah berada di dasar siklus harga saat ini. Ia memperkirakan bahwa Bitcoin baru akan mencetak rekor tertinggi baru (ATH) pada kuartal ketiga 2024.
Dalam analisisnya yang terbaru, Brandt mengatakan bahwa ia memiliki cetak biru andal untuk menilai tren harga Bitcoin. Ia mengakui bahwa pasar kripto sangat volatil dan sulit diprediksi, tetapi cetak birunya memungkinkan ia untuk memberikan beberapa perkiraan tentang harga Bitcoin.
Menurut Brandt, Bitcoin tidak akan menyentuh dasar siklus yang lebih rendah lagi. Ia mengacu pada Desember 2022, ketika harga Bitcoin turun ke $16.528, level terendah dalam dua tahun terakhir. Brandt meyakini bahwa itu adalah dasar siklus untuk aset kripto ini.
Selain itu, Brandt memproyeksikan bahwa Bitcoin baru akan mencapai rekor tertinggi baru pada kuartal ketiga 2024. Ia tidak berharap adanya lonjakan harga Bitcoin yang signifikan akibat persetujuan ETF BTC. Ia malah memprediksi bahwa lonjakan besar akan terjadi jika SEC AS menyetujui ETF spot BTC antara kuartal ini dan kuartal pertama 2024.
BACA JUGA:
Brandt juga mengingatkan bahwa pasar Bitcoin masih bisa berubah-ubah untuk sementara waktu, dengan menggunakan istilah “chop fest” untuk menggambarkan situasinya.
Dalam analisis lainnya, Brandt menyoroti pola historis di mana Bitcoin membutuhkan waktu lama untuk mencetak rekor tertinggi baru setelah jatuh dari rekor sebelumnya ke dasar siklus. Ini adalah pola yang terjadi di beberapa siklus sebelumnya, dan saat ini, Bitcoin sudah mengikuti pola yang sama selama 41 bulan, dengan penurunan 78% dari rekor sebelumnya.
Brandt juga merujuk pada grafik Renko mingguan, yang ia anggap sebagai indikator yang sangat andal untuk menganalisis tren harga Bitcoin. Grafik ini terakhir kali memberikan sinyal beli ketika BTC diperdagangkan di $22.000 (Rp350 juta), dan sejak itu, Bitcoin tetap berada di atas level itu.
Secara keseluruhan, Brandt memperkirakan bahwa Bitcoin akan melanjutkan tren positifnya, sesuai dengan data historis yang ia amati. Namun, ia juga menyarankan investor untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam mengambil keputusan.