JAKARTA - Investor Bitcoin dari tahun 2011 mulai memindahkan asetnya. Hal ini diketahui dari dompet Bitcoin (BTC) yang mendadak aktif pekan ini. Dompet tersebut diketahui mentransfer Bitcoin dalam jumlah besar setelah 13 tahun hibernasi. Menurut laporan dari pelacak kripto Lookonchain, alamat tersebut pertama kali menerima 426,3 BTC pada 29 Juli 2011, saat harga BTC hanya 13,49 dolar AS per koin, dengan total nilai setara 5.753 dolar AS (Rp90,9 juta).
Pada Selasa 12 November, pemilik dompet ini memindahkan 42,3 BTC senilai hampir 3,7 juta dolar AS (Rp58,5 miliar) dengan harga per BTC mencapai 87.242 dolar AS (Rp1,37 miliar). Pemilik dompet bitcoin tersebut mencatatkan keuntungan luar biasa sebesar 646.616%. Meski demikian, dompet tersebut masih menyimpan 384 BTC yang saat ini bernilai hampir 34,7 juta dolar AS (Rp548,26 miliar), menurut data dari BitInfoCharts.
BACA JUGA:
Fenomena kebangkitan dompet Bitcoin tidak hanya terjadi pada satu alamat ini. Pelacak kripto lainnya, Whale Alert, mengidentifikasi beberapa dompet lama yang juga aktif kembali.
- Alamat dompet Bitcoin yang sebelumnya tidak aktif selama lebih dari 10 tahun baru-baru ini memindahkan 1 BTC, sementara masih menyimpan 24 BTC yang diterima sejak 2014.
- Dompet lainnya memindahkan semua 20 BTC yang telah dipegang sejak 2013.
- Alamat keempat mengalihkan seluruh 67 BTC yang telah dipegangnya sejak 2013.
Harga BTC Cetak Rekor Baru Lagi
Harga Bitcoin terus melonjak, mencapai puncak baru di 93.477 dolar AS (Rp1,47 miliar) pada Rabu. Saat artikel ini ditulis, BTC diperdagangkan di 89.831 dolar AS (Rp1,42 miliar), naik hampir 2,5% dalam 24 jam terakhir dan 19,5% dalam sepekan terakhir.