Komandan Garda Revolusi Iran Sebut Sistem Pertahanan Antirudal THAAD Tidak Menjamin Keamanan Israel

JAKARTA - Komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami memperingatkan, sistem pertahanan antirudal yang dikirim oleh Amerika Serikat tidak bisa menjaga Israel tetap aman.

Mayjen Salami menyampaikan pernyataan tersebut saat menghadiri pemakaman besar-besaran untuk Jenderal Abbas Nilforoushan, yang menjadi martir di Beirut akibat serangan Israel, di Isfahan pada Hari Kamis.

"Jangan percaya THAAD, Anda tidak dapat melakukan pembantaian tetapi tetaplah aman. Kami tahu kelemahan Anda," kata Mayjen Salami, melansir Mehr 17 Oktober.

Amerika Serikat mengumumkan akan mengirimkan sistem pertahanan antirudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD). Itu diumumkan setelah serangan sekitar 180 rudal Iran pada 1 Oktober lalu, membuat kewalahan sistem pertahanan Iron Dome dan Arrow Israel.

Amerika Serikat mengumumkan Minggu lalu bahwa mereka akan mengirim sistem THAAD ke Israel dengan tentara untuk mengoperasikannya dalam putaran bantuan militer terbarunya kepada rezim Israel. Pengiriman juga dilakukan di tengah rencana Israel melakukan serangan balasan, dengan Iran mengeluarkan peringatan agar Israel tidak mengambil keputusan itu.

"Jika Anda menyerang salah satu sasaran kami, baik di kawasan itu maupun di Iran, kami akan kembali menyerang Anda dengan menyakitkan," jelas Mayjen Salami.

"Kami tidak segan-segan menyerang Israel," tambahnya.

Ia menganggap serangan rudal sebelumnya terhadap rezim Zionis hanya sebagai peringatan dan dimulai dengan kekuatan yang paling kecil.

Diberitakan sebelumnya, Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada Hari Selasa mengatakan, komponen-komponen untuk sistem antirudal canggih mulai tiba di Israel pada Hari Senin dan akan segera beroperasi penuh dalam waktu dekat.

"Dalam beberapa hari mendatang, tambahan personel militer AS dan komponen baterai THAAD akan terus berdatangan ke Israel," kata juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder, melansir Reuters.

"Baterai akan dapat beroperasi penuh dalam waktu dekat, tetapi untuk alasan keamanan operasi, kami tidak akan membahas jadwal," tandasnya.

THAAD biasanya membutuhkan sekitar 100 tentara untuk beroperasi, dan memiliki enam peluncur yang dipasang di truk, dengan delapan pencegat di setiap peluncur, serta radar yang kuat. Sistem ini mampu mencegat rudal balistik pada jarak 100 hingga 125 mil.

Menanggapi itu, Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh tidak mengkhawatirkan pengiriman THAAD, mengatakan itu bagian dari perang psikologis.

"THAAD bukan sisten antibalistik. Ini bukan sesuatu yang baru dan telah ada sebelumnya," katanya.