Coursera Hadirkan Kemampuan Berbasis AI untuk Percepat Keterampilan Digital di Indonesia

JAKARTA – Coursera, platform pembelajaran online global, menghadirkan solusi pembelajaran berbasis Kecerdasan Buatan (AI) terbaru di Indonesia. Solusi ini dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif. 

Ada tiga fitur pembelajaran berbasis AI yang Coursera perkenalkan, yaitu Coach for Learning Assistance, Coach for Career Guidance, dan Coach for Interactive Instruction. Fitur ini terbuka untuk pelajar dan pengajar yang ingin membangun keterampilan. 

Course for Learning merupakan program yang dirilis untuk mengatasi tantangan belajar antara siswa dan guru di Indonesia. Di program ini, pengajar bisa mengakses asisten virtual yang menawarkan umpan balik, jawaban, dan ringkasan video berbahasa Indonesia. 

Berbeda dengan Coach for Learning, Coach for Career Guidance dibuat untuk membantu para pelajar yang ingin mengeksplorasi jalur karier dan mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan. Melalui program ini, pelajar bisa mendapatkan rekomendasi pembelajaran.

Sementara itu, Coach for Interactive Instruction merupakan asisten virtual yang dihadirkan untuk membantu instruktur dalam menentukan gaya mengajar dan kriteria penilaian. Fitur ini didukung oleh model bahasa besar (LLM) buatan Google, yaitu Gemini. 

Raghav Gupta, Managing Director Coursera Asia Pacific, menjelaskan bahwa konten berbahasa Indonesia telah ditingkatkan dalam setahun terakhir. Sebelumnya, konten berbahasa Indonesia di Coursera hanya 2.000, tetapi kini sudah meningkat menjadi 4.700.

Raghav juga mengumumkan kemitraan terbaru dengan Prakerja untuk membantu pemerintah dalam menyiapkan lebih banyak tenaga kerja di era digitalisasi. Pengumuman kemitraan baru serta perluasan kemitraan dengan Prakerja, Bank Danamon, DANA Indonesia, Bank BCA, Indonesi Cyber Education (ICE) Institute, Universitas Pembangunan Jaya, dan University of Surabaya (Ubaya). 

"Upaya pemerintah Indonesia untuk mempersiapkan tenaga kerja yang siap mengharapkan era digital sangat menginspirasi kami dan sejalan dengan hal tersebut, Coursera berkomitmen untuk menjadi mitra utama untuk mencapai tujuan ini," ungkap Raghav. 

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari mengungkapkan bahwa media pelatihan sangat dibutuhkan untuk menunjang masyarakat yang ingin meningkatkan keterampilan mereka. Untuk menghadirkan kualitas pelatihan terbaik, Prakerja memutuskan bermitra dengan Coursera. 

"Ini adalah misi tanpa akhir bagi Prakerja karena keterampilan (masyarakat) akan terus berkembang. Saya yakin, melalui kolaborasi, kita dapat mengatasi tantangan ini dan bersama-sama membangun masa depan yang lebih inklusif," ujar Denni.