Bagikan:

JAKARTA - ChatGPT tengah menjadi perbincangan publik karena diklaim menyesatkan bagi dunia pendidikan, khususnya. Tapi, Coursera mengatakan teknologi ini sangat berguna bagi pembelajaran, di balik kontroversinya yang mendunia.

CEO Coursera Jeff Maggioncalda menyatakan, saat ini banyak perusahaan teknologi berlomba-lomba untuk menghadirkan Model Bahasa Besar (LLM), mulai dari Google, Amazon, dan Apple.

Menurutnya, ChatGPT versi GPT-4 milik OpenAI cukup andal dalam bahasa pemrograman komputer dibandingkan dengan bahasa lisan. Karenanya, Maggioncalda memutuskan untuk mengintegrasikan model tersebut ke dalam Coursera Couch.

"Jadi saat kami membangun Coursera Couch, yang kami putuskan adalah, kami ingin memiliki sesuatu untuk membantu pelajar individu. Kami juga ingin mendasarkan jawaban pada konten kursus," ujar Maggioncalda saat pengumuman integrasi GPT-4 ke Coursera kepada VOI, di Jakarta Pusat, Rabu, 16 Agustus.

Diketahui, Coursera Couch merupakan asisten pembelajaran virtual berbasis AI generatif yang memberikan umpan balik dipersonalisasi, menjawab pertanyaan, dan merangkum video kuliah serta sumber daya.

Namun, terlepas dari kemampuannya yang mengesankan, faktanya ChatGPT sangat tidak dapat diprediksi dan sulit untuk dijinakkan, dengan menghasilkan informasi yang salah atau digambarkan sebagai tidak masuk akal.

Fenomena ini disebut sebagai halusinasi AI, dan OpenAI akhirnya mengumumkan mereka melakukan sesuatu untuk mengatasinya dengan menambahkan pengawasan proses.

Strategi baru tersebut dapat mengarah pada AI yang dapat dijelaskan dengan lebih baik, karena mengikuti rantai pemikiran yang mirip manusia, seperti dikutip dari Indian Express.

OpenAI mengungkapkan, dengan mengurangi halusinasi adalah langkah penting untuk menciptakan AGI, atau kecerdasan yang mampu memahami dunia sebaik manusia mana pun.

"Jadi tentang halusinasi, saya belum pernah melihat, itu tidak benar, (terutama) saya belum pernah melihat Coursera Couch berhalusinasi khususnya dalam kursus," kata Maggioncalda.

"Tapi kadang-kadang saya pernah melihatnya berhalusinasi, seperti jika Anda meminta URL, alamat web, kadang-kadang itu hanya mengada-ada. Jadi kami mencoba menangkapnya dan berkata, jangan mengarang URL," sambungnya.

Maggioncalda menjelaskan, saat ini semakin banyak orang yang mengandalkan LLM untuk kemampuan bahasa, bukan pengetahuan.

"Dan saya pikir apa yang akan terjadi adalah semakin banyak orang, mereka akan menggunakan LLM untuk kemampuan bahasa, tetapi belum tentu untuk pengetahuan," jelas Maggioncalda.

"Jadi menurut saya LLM adalah bahasa yang sangat bagus dan terkadang Anda harus memberinya lebih banyak pengetahuan. Dan ilmu yang kami berikan kepada Coursera Coach adalah ilmu dari kursus. Itu sebabnya kami merasa cukup baik karena didasarkan pada keahlian kursus," imbuhnya.