JAKARTA - Platform edutech asal Amerika Serikat, Coursera, mencatat pertumbuhan pengguna baru rata-rata satu setiap menit pada kursus kecerdasan buatan (AI) mereka sepanjang tahun 2023. Hal ini diungkapkan oleh CEO Coursera, Jeff Maggioncalda, pada Kamis, 18 Januari. Ini juga menjadi tanda jelas bahwa masyarakat sedang melakukan peningkatan keterampilan untuk mengambil peluang potensial dalam booming kecerdasan buatan generatif.
"Saya akan mengatakan bahwa pusat perhatian sebenarnya ada pada kecerdasan buatan generatif karena hal ini memengaruhi begitu banyak orang," kata Maggioncalda di World Economic Forum di Davos.
Coursera berencana untuk menawarkan kursus kecerdasan buatan bersama dengan perusahaan-perusahaan yang menjadi pionir dalam perlombaan kecerdasan buatan, termasuk OpenAI dan DeepMind dari Google.
Sebelumnya, investor khawatir bahwa aplikasi berbasis kecerdasan buatan generatif dapat menggantikan perusahaan edutech, namun sebaliknya, teknologi ini justru mendorong lebih banyak orang untuk meningkatkan keterampilan mereka, memberikan manfaat bagi perusahaan seperti Coursera.
BACA JUGA:
Coursera memiliki lebih dari 800 kursus kecerdasan buatan dan melihat lebih dari 7,4 juta pendaftaran tahun lalu. Setiap siswa di platform ini mendapatkan akses ke asisten kecerdasan buatan sejenis ChatGPT yang disebut "Coach" yang memberikan bimbingan personal.
Bot ini dibangun menggunakan model bahasa besar dari OpenAI dan Gemini milik Google. Ia juga menambahkan bahwa perusahaan tidak berencana untuk membangun atau melatih modelnya sendiri. "Kami kemungkinan besar akan melakukan penyetelan halus dengan data properti di atas model bahasa besar ini," ujarnya.
Coursera juga telah menggunakan teknologi ini untuk menerjemahkan sekitar 4.000 kursus ke dalam berbagai bahasa dan berencana untuk meningkatkan perekrutan untuk peran kecerdasan buatan tahun ini.