Dorong Masa Depan Sains, NASA dan JAXA Berkolaborasi untuk Artemis

JAKARTA – NASA dan Badan Eksplorasi Kedirgantaraan Jepang (JAXA) memiliki hubungan yang baik selama bertahun-tahun. Keduanya bekerja sama di berbagai misi sains, termasuk pertukaran sampel asteroid. 

Institute of Space and Astronautical Science (ISAS), organisasi penelitian dari JAXA, mengungkapkan bahwa NASA dan JAXA sempat melakukan pertemuan sebelum sampel asteroid Bennu diserahkan. Pertemuan ini dilakukan pada pertengahan Juli lalu. 

Dalam pertemuan tersebut, Administrator Asosiasi Direktorat Misi Sains NASA Nicola Fox dan Wakil Direktur Jenderal JAXA ISAS Fujimoto Masaki membicarakan tentang kolaborasi mereka untuk misi Artemis, termasuk untuk misi sains secara keseluruhan. 

Masaki menjelaskan bahwa anggota JAXA dan NASA selalu melakukan pertemuan setiap dua minggu sekali. Pertemuan ini awalnya dibuat untuk membicarakan misi Artemis VII, kemudian ditambahkan dengan rencana kolaborasi terbaru untuk misi Artemis III. 

"Namun, selama percakapan ini, saya menyadari bahwa pertemuan ini akan membahas Artemis VII, dan kini kami bekerja sama untuk Artemis III. Jadi, saya mengubah pertemuan itu untuk membahas sains Artemis, dimulai dari Artemis III dan berlanjut hingga Artemis VII," jelas Masaki. 

Sementara itu, Fox menjelaskan bahwa JAXA banyak membagikan ide sains yang menarik selama pertemuan rutin dilakukan. Meski belum pasti, JAXA mungkin akan menyertakan beberapa instrumen buatannya ke dalam peluncuran misi Artemis III. 

"Kami memiliki partisipasi JAXA dalam beberapa instrumen yang menggunakan Layanan Muatan Bulan Komersial (CLPS). Saya rasa kami juga memiliki partisipasi JAXA dalam instrumen permukaan Artemis III. Jadi sekali lagi, kolaborasi yang sangat bagus," ungkap Fox. 

Sejalan dengan berjalannya persiapan untuk Artemis, Fox menjelaskan bahwa NASA berusaha mendorong masa depan sains melalui berbagai misi, teknologi, dan data yang mereka miliki. NASA juga aktif menjalin kerja sama internasional, termasuk bersama JAXA. 

"Kami ingin memastikan bahwa kami memaksimalkan sains yang dapat kami lakukan dengan kumpulan data yang beragam dan program yang lengkap. Kami merasa bahwa kami dapat melakukan sains yang benar-benar hebat ... memungkinkan kami untuk menjaga kecepatan dalam membawa sains ke Bulan," jelas Fox.