Bagikan:

JAKARTA - Lagu lawas Metallica, Fuel didaulat sebagi soundtrack untuk video baru NASA yang mempromosikan misi bulan Artemis milik badan antariksa tersebut.

Metallica membagikan kabar tersebut melalui video yang diunggah di media sosial.

"Apa persamaan kami dengan misi #Artemis @NASA ke Bulan? 'Fuel' (bahan bakar) & tembak!" tulis Metallica dalam pesan yang menyertainya

"Pelajari lebih lanjut tentang bagaimana roket Sistem Peluncuran Antariksa (SLS) NASA & pesawat ruang angkasa Orion akan mengirim 4 astronot dalam penerbangan lintas bulan mengelilingi Bulan untuk misi Artemis II NASA di http://nasa.gov/sls," lanjut pesan tersebut.

Artemis II dijadwalkan meluncur pada November 2024 dan merupakan yang kedua dari dua penerbangan uji yang direncanakan sebelum AS kembali ke permukaan bulan.

Empat astronot terpilih akan terbang mengelilingi Bulan dengan Orion Spacecraft dan akan menjadi manusia pertama yang menjelajah terjauh dari orbit Bumi yang rendah sejak misi Apollo 17 NASA pada tahun 1972.

Artemis II adalah misi berawak pertama yang merupakan bagian dari rencana NASA untuk membangun kehadiran jangka panjang di Bulan untuk sains dan eksplorasi.

Penerbangan 10 hari itu akan menguji kemampuan eksplorasi luar angkasa manusia dasar NASA, roket Space Launch System dan pesawat ruang angkasa Orion, untuk pertama kalinya dengan astronot.

Penerbangan yang akan dibangun di atas misi Artemis I tanpa awak yang berhasil diselesaikan pada bulan Desember tersebut, akan menetapkan panggung untuk wanita pertama dan orang kulit berwarna pertama di Bulan melalui program Artemis.

Sekaligus membuka jalan bagi masa depan untuk misi eksplorasi manusia jangka panjang. ke Bulan, dan akhirnya Mars. Ini adalah pendekatan eksplorasi Bulan ke Mars dari agensi.

Melalui misi Artemis, NASA akan menggunakan teknologi inovatif untuk menjelajahi lebih banyak permukaan Bulan dibandingkan dengan sebelumnya.

NASA akan berkolaborasi dengan mitra komersial dan internasional dan membangun kehadiran jangka panjang pertama di Bulan. Kemudian, NASA akan menggunakan apa yang dipelajarinya di dan sekitar Bulan untuk melakukan lompatan raksasa berikutnya: mengirim astronot pertama ke Mars.