BYD Jajaki Kerjasama dengan Reliance dan Adani untuk Manufaktur di India

JAKARTA – Ekspansi global BYD terus melaju pesat. Pabrikan kendaraan listrik asal China ini kini berencana memperkuat kehadirannya di India dengan membangun fasilitas manufaktur lokal. BYD telah memulai pembicaraan dengan dua konglomerat besar India, Reliance Group dan Adani, untuk merealisasikan langkah ini.

Mengutip laporan dari Autocar India pada Kamis, 3 Oktober, Rajeev Chauhan, Kepala Bisnis Kendaraan Penumpang Listrik (EPV) BYD India, mengonfirmasi bahwa perusahaan sangat berambisi untuk memulai produksi skala penuh di India.

"BYD berkomitmen untuk memulai manufaktur skala penuh. Hingga fasilitas tersebut siap, kami akan terus menawarkan produk global kepada konsumen India," ujar Chauhan.

Meski belum dimulai tahun ini, proses produksi lokal diharapkan akan berjalan pada tahun depan. Saat ini, BYD masih fokus memperluas portofolio produknya dan meningkatkan kesadaran merek di pasar India.

Sebenarnya, BYD sudah memiliki basis perakitan kecil di Tamil Nadu, India, namun saat ini masih bergantung pada impor komponen dari China. Rencana ekspansi ini merupakan bagian dari strategi besar BYD untuk mengurangi ketergantungan tersebut.

Selain memperkuat sektor manufaktur, BYD juga akan memperluas lini model kendaraannya di India. Setelah sukses meluncurkan sedan listrik Seal awal tahun ini dan membawa Atto 3 ke pasar India, pabrikan ini berencana menghadirkan MPV listrik tujuh penumpang, eMax 7, yang berbasis pada model E6.

Menariknya, MPV listrik yang akan meluncur di India ini merupakan model yang telah diperkenalkan di Indonesia pada ajang GIIAS 2024. Bahkan, model serupa, M6, telah lebih dulu masuk pasar Thailand.

Di Indonesia, BYD menawarkan dua varian MPV listrik, yakni Dynamic dengan baterai 55,4 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 420 km, serta varian Extended dengan kapasitas baterai 71,8 kWh yang menawarkan jangkauan hingga 530 km dalam sekali pengisian daya.