OnePlus Kembali Menghadapi Larangan Penjualan di Jerman Akibat Gugatan Paten Baru
JAKARTA – OnePlus kembali menghadapi larangan penjualan smartphone mereka di Jerman setelah munculnya gugatan paten baru. Kali ini, masalah ini berasal dari sengketa dengan perusahaan InterDigital, yang mengklaim bahwa OnePlus menggunakan teknologi nirkabel 5G yang dipatenkan tanpa izin yang sah.
InterDigital, sebuah perusahaan yang berfokus pada riset dan pengembangan teknologi nirkabel, menuntut OnePlus karena dugaan pelanggaran hak paten mereka, yang mengakibatkan penghentian sementara penjualan smartphone OnePlus di Jerman. Meskipun demikian, produk lain seperti OnePlus Pad 2, Buds Pro 3, dan Watch 2 masih tetap tersedia di situs resmi OnePlus di Jerman.
Ini bukan kali pertama OnePlus menghadapi masalah serupa di Jerman. Sebelumnya, perusahaan ini berhasil kembali ke pasar Jerman setelah menyelesaikan sengketa paten dengan Nokia, yang mengakibatkan larangan penjualan selama hampir dua tahun. Kasus dengan Nokia tersebut terkait dengan penggunaan teknologi seluler yang dipatenkan tanpa lisensi resmi. Baru saja OnePlus menyelesaikan konflik dengan Nokia, kini mereka dihadapkan pada masalah baru dengan InterDigital.
Baca juga:
Sikap OnePlus
OnePlus telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait situasi ini, menekankan bahwa mereka sangat menghargai hak kekayaan intelektual dan berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini melalui negosiasi dengan InterDigital. Perusahaan juga memastikan bahwa perangkat yang sudah ada akan tetap mendapatkan dukungan penuh, dan mereka tetap berkomitmen pada pasar Eropa meskipun menghadapi tantangan saat ini.
Belum ada kejelasan berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan antara OnePlus dan InterDigital. Sengketa sebelumnya dengan Nokia memakan waktu hampir dua tahun untuk diselesaikan, namun OnePlus kemungkinan berharap agar masalah ini bisa diatasi lebih cepat, terutama mengingat peluncuran OnePlus 13 yang sangat dinantikan. Jika sengketa ini tidak segera diselesaikan, OnePlus bisa kehilangan peluang penjualan yang signifikan di Jerman, terutama dengan rilis flagship terbaru mereka yang akan datang.
Selain menghadapi masalah hukum di Jerman, OnePlus juga menghadapi potensi tantangan di India. Asosiasi Pengecer Ponsel Seluruh India (AIMRA) telah menyuarakan kekhawatiran tentang praktik bisnis OnePlus, menuduh perusahaan tersebut terlibat dalam perilaku anti-persaingan. AIMRA mengklaim bahwa OnePlus, bersama dengan merek smartphone China lainnya, membuat kesepakatan distribusi eksklusif yang merugikan pengecer tradisional. Isu ini dapat memperumit operasi OnePlus di pasar penting seperti India.