PKS Ingin Puan Maharani dan Anies Baswedan Head to Head di Pilpres 2024
JAKARTA - Lembaga survei SMRC merilis sejumlah nama tokoh yang paling banyak didukung untuk menjadi calon presiden 2020. Nama yang muncul mulai dari Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan beberapa nama lainnya.
Namun, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengaku ingin Pemilihan Presiden (Pilpres) diwarnai dengan calon presiden berwajah baru. Meskipun kemungkinan besar PKS akan mengusung Anies Baswedan, namun Mardani juga mendorong PDI Perjuangan mengusung Puan Maharani.
"Untuk pilpres, sekali lagi ini masih sangat awal. Tapi Anies di antara yang tertinggi dengan Ganjar, buat saya ini baik sekali kalau Mbak Puan juga maju lebih bagus lagi," kata Mardani dalam diskusi virtual, Kamis, 1 April.
Mardani menganggap, tokoh-tokoh yang ingin maju dalam kontestasi politik di tahun 2024 mesti menunjukkan wajahnya dari jauh hari. Dengan begitu, masyarakat bisa memiliki waktu cukup untuk mengenali calon presiden pilihannya.
Baca juga:
- Rajai Pileg 2024 Versi Survei SMRC, PDIP Bersyukur Kasus Korupsi Bansos Juliari Tak Surutkan Dukungan
- Prabowo Capres 2024 Urutan Teratas Versi Survei, Gerindra: Masih Terlalu Pagi
- Meme Teroris oleh Warganet: Pesan Ketakutan yang Gagal Menakutkan
- Buntut Aksi Teror, Pengamanan Rumah Jokowi Diperketat, Ada Patroli Jalan Kaki dan Naik Motor
"Setiap capres deklrasikan diri dari awal tentu ini ada plus minusnya. Tapi yang paling baik, publik tidak membeli kucing dalam karung. Saya apresiasi PSI, Mas Giring (Plt Ketum PSI) sudah deklarasikan. Saya inginnya seperti itu," jelas dia.
Untuk urusan legislatif, Mardani menyebut saat ini PKS tengah memperjuangkan agar ambang batas pencalonan presiden (presidential treshold) turun menjadi 10 persen agar banyak pilihan calon presiden yang bisa berkontestasi.
"PKS masih berjuang terus menurunkan presidential threshold dari 20 persen. Kita berharap 10 persen saja. Sehingga dengan demikian kita punya banyak (calon). Giring boleh maju, PKS boleh maju," ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas menyebut, Prabowo Subianto menempati urutan pertama dukungan calon presiden sebesar 20 persen, jika nama Joko Widodo dikeluarjan dari bursa survei. Sebab, menurut Undang-Udang Dasar NRI 1945, Jokowi tidak lagi boleh maju sebagai calon presiden karena batas maksimal menjabat adalah 2 periode.
Selain itu, Anies mendapat dukungan 11,2 persen. Kemudian, nama Ganjar Pranowo mendapat dukungan 8,8 persen, Sandiaga Uno 5 persen, Ridwan Kamil 4,8 persen, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 4,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,5 persen, Tri Rismaharini 3,1 persen, dan nama lainnya di bawah 3 persen. Kemudian yang tidak menjawab 17,6 persen.
"Dalam pertanyaan semi-terbuka, Prabowo mengalami kenaikan dukungan secara signifikan menjadi 20 persen. Nama-nama lain juga muncul namun dengan selisih yang signifikan di bawah Prabowo," jelas Sirojudin.
Melihat hasil survei ini, Sirojudin menyebut di antara tokoh-tokoh yang potensial maju jadi calon presiden belum ada tokoh yang menonjol selain Jokowi.
"Prabowo paling atas tapi belum meyakinkan untuk seorang tokoh yang sudah dua kali menjadi calon. Dukungannya baru 20 persen dalam simulasi semi terbuka dan cenderung tidak naik," ungkapnya.
Survei ini dilakukan pada periode 28 Februari hingga 8 Maret 2021. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.220 responden yang dipilih secara acak. Adapun margin of error survei ini diperkirakan sekitar 3,07 persen dan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.