Lebih dari 90% Pemegang Bitcoin Raup Keuntungan Saat Harga BTC Melewati Rp1 Miliar
JAKARTA - Dalam beberapa minggu terakhir, harga Bitcoin kembali melonjak, menembus angka 65.000 Dolar AS (Rp1 miliar) untuk pertama kalinya dalam sebulan terakhir. Lonjakan ini membuat lebih dari 90% pemegang BTC kini berada dalam posisi untung. Namun, fenomena ini justru bisa menjadi sinyal bahaya bagi aset kripto terbesar di dunia tersebut.
Menurut analisis dari IntoTheBlock, lebih dari 90% investor Bitcoin saat ini berada di zona untung ketika harga BTC melampaui 65.000 Dolar AS (Rp1 miliar). Harga Bitcoin sempat berada di angka 64.000 Dolar AS (Rp985 juta) sebelum kemudian melonjak cepat hingga mencapai 65.260 Dolar AS (Rp1,004 miliar), level tertinggi sejak 2 Agustus 2024. Ini merupakan kali ketiga sejak Agustus harga Bitcoin menyentuh level tersebut.
Meski lonjakan harga ini memberikan keuntungan bagi mayoritas pemegang Bitcoin, potensi koreksi harga mulai mengintai. Berdasarkan tren sebelumnya, ketika sebagian besar investor meraih untung, banyak dari mereka cenderung menjual asetnya untuk merealisasikan keuntungan. Situasi serupa pernah terjadi pada bulan Juli lalu, saat lebih dari 90% investor berada dalam posisi untung, yang kemudian diikuti dengan aksi jual besar-besaran dan penurunan harga BTC.
Menurut laporan dari CryptoPotato, Bitcoin mungkin akan menghadapi masalah dalam jangka pendek karena aksi jual besar yang dilakukan oleh investor kelas berat atau whales. Dalam rentang waktu 24 jam terakhir, para investor besar ini dilaporkan telah menjual Bitcoin senilai 1,28 miliar Dolar AS (Rp19,3 triliun). Aksi jual besar-besaran ini bisa semakin menekan harga BTC, terutama ketika banyak pemegang Bitcoin lainnya juga mengambil keuntungan.
Pada kesempatan serupa di masa lalu, ketika mayoritas pemegang BTC berada dalam zona untung, pasar biasanya mengalami tekanan karena aksi jual yang masif. Kini, dengan kembali tercapainya level keuntungan tinggi di kalangan investor, muncul pertanyaan apakah Bitcoin akan kembali menghadapi koreksi harga dalam waktu dekat.