Parlemen Eropa Dukung Pencabutan Pembatasan Senjata Ukraina, Sekutu Putin Ingatkan Kemampuan Rudal Satan II
JAKARTA - Sekutu dekat Presiden Vladimir Putin memperingatkan negara-negara Barat pada Hari Kamis, perang nuklir akan terjadi jika Ukraina mendapat lampu hijau menggunakan senjata jarak jauh untuk menyerang target jauh ke dalam wilayah Rusia.
Juru bicara majelis rendah parlemen yang juga anggota Dewan Keamanan Federasi Rusia Vyacheslav Volodin, menanggapi pemungutan suara di Parlemen Eropa yang mendesak negara-negara Uni Eropa untuk memberikan persetujuan tersebut kepada Kyiv.
"Apa yang diminta Parlemen Eropa mengarah pada perang dunia dengan menggunakan senjata nuklir," tulis Volodin di Telegram, dilansir dari Reuters 20 September.
Pesannya berjudul "Untuk mereka yang tidak memahaminya pertama kali" - yang tampaknya merujuk pada peringatan Presiden Putin minggu lalu, Barat akan langsung memerangi Rusia jika membiarkan Ukraina menembakkan rudal jarak jauh ke wilayah Rusia.
Diberitakan sebelumnya, Parlemen Eropa menyetujui resolusi mengenai Ukraina yang mendesak negara-negara Uni Eropa (UE) untuk segera mencabut semua pembatasan terhadap serangan Kyiv ke wilayah dalam Rusia.
Resolusi yang diadopsi pada Kamis kemarin dengan 425 suara mendukung, 131 menentang, dan 63 abstain, menyatakan bahwa tanpa mencabut pembatasan saat ini, Ukraina tidak dapat sepenuhnya menjalankan haknya untuk membela diri dan tetap rentan terhadap serangan terhadap penduduk dan infrastrukturnya.
Dalam resolusi tidak mengikat yang diadopsi pada Hari Kamis, Parlemen Eropa meminta negara-negara Uni Eropa untuk "segera mencabut pembatasan penggunaan sistem persenjataan Barat yang dikirim ke Ukraina terhadap target militer yang sah di wilayah Rusia."
"Jika hal seperti ini terjadi, Rusia akan memberikan respons yang keras dengan menggunakan senjata yang lebih kuat. Tidak seorang pun boleh memiliki ilusi tentang hal ini," tulis Volodin.
Ia mengatakan, bagi Moskow, tampaknya Barat telah melupakan pengorbanan besar yang dilakukan oleh Uni Soviet dalam Perang Dunia Kedua.
Baca juga:
- Indonesia Sambut Baik Resolusi Majelis Umum PBB Soal Palestina, Tantangannya Adalah Memastikan Israel Patuh
- Indonesia Harapkan Israel Patuhi Semua Ketentuan Hukum Internasional dan Humaniter
- Kirim Pesan ke Pemimpin Hizbullah, Komandan Pasukan Elite Iran: Kita akan Menyaksikan Kehancuran Rezim Haus Darah
- AS Peringatkan Semua Pihak Agar Tidak Terjadi Eskalasi di Timur Tengah, Pastikan Dukungan untuk Israel
Orang Eropa harus memahami rudal balistik antarbenua RS-28 Sarmat milik Rusia, yang dikenal di Barat sebagai Satan II, hanya membutuhkan waktu 3 menit dan 20 detik untuk menyerang Strasbourg, tempat Parlemen Eropa bersidang, katanya.
Diketahui, perang Ukraina telah memicu konfrontasi terbesar antara Rusia dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962, konflik yang dianggap sebagai yang paling dekat dengan perang nuklir.