JAKARTA - Israel akan menghadapi "respons yang menghancurkan dari poros perlawanan", kata Komandan Garda Revolusi Iran (IRGC) Mayjen Hossein Salami kepada Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada Hari Kamis menurut media pemerintah, setelah serangan terhadap perangkat komunikasi kelompok militan yang berbasis di Lebanon tersebut.
Poros perlawanan mengacu pada kelompok bersenjata yang berpihak pada Iran di Timur Tengah, termasuk Hizbullah Lebanon, Houthi Yaman dan Pasukan Mobilisasi Populer Irak.
Lebanon dan Hizbullah menyalahkan Israel atas serangan pada hari Selasa dan Rabu yang menewaskan 37 orang dan melukai sekitar 3.000 orang, meskipun Israel belum mengomentari secara langsung serangan tersebut, yang menurut sumber keamanan kemungkinan dilakukan oleh badan mata-mata Mossad.
"Tindakan teroris semacam itu tidak diragukan lagi merupakan hasil dari keputusasaan dan kegagalan rezim Zionis (Israel) yang terus-menerus. Ini akan segera disambut dengan respons yang menghancurkan dari poros perlawanan dan kita akan menyaksikan kehancuran rezim yang haus darah dan kriminal ini," kata Mayjen Salami dalam pesannya kepada Nasrallah, melansir Reuters 20 September.
Iran dan Israel sering mengancam satu sama lain dengan penghancuran rezim masing-masing, setelah ketegangan selama beberapa dekade yang memuncak dengan Iran yang secara langsung meluncurkan pesawat nirawak dan rudal ke Israel April lalu, sebagai respons atas serangan mematikan Israel terhadap kompleks Kedutaan Iran di Suriah.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Nasrallah yang berbicara pada Hari Kamis mengatakan, serangan mematikan yang meledakkan radio dan pager Hizbullah "melewati semua garis merah" dan "dapat disebut sebagai deklarasi perang."