Hadiri Uji Coba Rudal Korut Berhulu Ledak 4,5 Ton, Kim Jong-un: Perlu Terus Memperkuat Kekuatan Nuklir
JAKARTA - Korea Utara menguji coba rudal balistik taktis baru menggunakan hulu ledak super besar dan rudal jelajah yang dimodifikasi pada Hari Rabu yang dipimpin oleh pemimpin Kim Jong-un, yang menyerukan senjata konvensional dan kemampuan nuklir yang lebih kuat, lapor kantor berita negara.
Pemimpin Kim mengatakan, uji coba untuk meningkatkan kemampuan senjata diperlukan karena ancaman serius yang ditimbulkan oleh kekuatan luar terhadap keamanan negara, lapor KCNA seperti mengutip Reuters 19 September.
KCNA kemungkinan melaporkan peluncuran beberapa rudal balistik jarak pendek pada Hari Rabu yang dilaporkan oleh militer Korea Selatan, uji coba rudal kedua kalinya yang dilakukan Korea Utara dalam seminggu.
Pekan lalu, Korea Utara juga meluncurkan fasilitas pengayaan uranium, dalam laporan publik pertama yang pernah ada.
"Penting untuk terus memperkuat kekuatan nuklir dan memiliki kemampuan teknis militer terkuat dan kemampuan ofensif yang luar biasa di bidang senjata konvensional juga," kata Pemimpin Kim.
Rudal itu dipasang dengan hulu ledak konvensional superbesar seberat 4,5 ton, kata KCNA.
Uji coba kemarin juga mencakup rudal jelajah strategis yang telah ditingkatkan untuk penggunaan tempur, lanjutnya.
Baca juga:
- Presiden Finlandia Bilang Tidak Boleh Ada Negara yang Memiliki Hak Veto di Dewan Keamanan PBB
- Serangan Drone Ukraina ke Gudang Penyimpanan Rudal Iskander Rusia Timbulkan Ledakan Berkekuatan Gempa
- Setelah Pager, Ledakan Walkie Talkie Guncang Lebanon: Bagian dari Operasi Israel di Wilayah Utara?
- Menlu AS Sebut Ledakan Pager di Lebanon Bisa Pengaruhi Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas
KCNA melaporkan, uji coba kemarin melibatkan rudal balistik taktis baru Hwasongpho-11-Da-4.5, mengindikasikan rudal itu merupakan bagian dari serangkaian rudal balistik jarak pendek yang tengah dikembangkan, beberapa di antaranya diyakini telah diekspor ke Rusia.
Pejabat Kyiv dan pakar independen mengatakan ada tanda-tanda beberapa rudal yang digunakan Rusia dalam perang melawan Ukraina adalah buatan Korea Utara.