Balas Tudingan AHY Rampok Soal Demokrat, Kubu Moeldoko: KLB Halal, yang Bohong Itu Ngaku Pendiri Partai
JAKARTA - Juru Bicara Partai Demokrat, Muhammad Rahmad menyayangkan sikap Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat kubu AHY, Herzaky Mahendra Putra, yang tak santun dalam mengeluarkan pernyataan. Menurutnya, omongan anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu jauh dari jati diri sebagai kader Demokrat.
"Etika politik Partai Demokrat adalah bersih, cerdas, santun. Itulah jati diri seorang kader Demokrat. Jika membaca tutur kata corong juru bicara SBY dan AHY, saya melihat, bahasa yang mereka gunakan sangat jauh dari kesantunan dan kecerdasan," ujar Rahmad kepada VOI, Selasa, 30 Maret.
Rahmad lalu menyinggung isi pernyataan Herzaky yang menyebut kubu Moeldoko menebar kebohongan. Menurutnya, justru pembohong itu bersemayam di kubu AHY.
"Siapa sesungguhnya yang berbohong? Ngaku nya bukan pendiri partai dihadapan Presiden Megawati, faktanya ada namanya dalam mukadimah AD ART sebagai pendiri partai," kata Rahmad.
"Ngakunya demokratis, kedaulatan ada ditangan anggota. Faktanya, semua kedaulatan dan kekuasaan ada di tangan Ketua Majelis Tinggi. Ciri demokratis itu kedaulatan ada ditangan anggota atau meritokrasi. Ciri tirani dan otoriter itu kedaulatan ada ditangan perorangan pribadi atau Cikeastokrasi," sambung mantan kepala kantor Demokrat itu.
Baca juga:
Kemudian soal tudingan rampok dan begal partai, Rahmad justru mempertanyakan siapa sosok dibalik hilangnya 99 pendiri Partai Demokrat dalam sejarah partai. Serta dalang dari berubahnya AD/ART partai menjadi partai keluarga.
"Siapa yang merampok partai? Partai yang didirikan oleh 99 orang, tiba-tiba nama mereka hilang dari sejarah partai Demokrat. Muncul dua nama saja dan mereka dikatakan founding fathers partai, salah satunya SBY. Lalu, melalui AD ART 2020, kekuasaan partai pindah ke tangan SBY," ucap Rahmad.
Rahmad menegaskan bahwa Kongres Luar Biasa (KLB) sudah sesuai aturan. Jadi kata dia, tidak ada yang merampok partai dari tangan ketua demisioner AHY.
"Kongres dan kongres luar biasa (KLB) adalah barang halal dalam demokrasi. Itu bukan barang haram, yang haram adalah berbohong dan merampok," kata Rahmad.
Sebelumnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat kubu AHY, Herzaky Mahendra Putra menyebut kubu Moeldoko "para begal politik" lantaran mendemisionerkan ketua umum dan kepengurusan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hal ini disampaikan menjawab pernyataan Juru Bicara DPP Demokrat Muhammad Rahmad terkait Moeldoki sedang menertibkan partai.
Zaky mengatakan, pihaknya juga mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum kepada para pelaksana KLB.
"Jadi, mereka yang jelas-jelas tidak tertib dan melanggar aturan, terus mau menertibkan kami? Publik juga tahu, mana ada ceritanya rampok malah mau menertibkan yang punya rumah," ujar Zaky, Selasa, 39 Maret.
Zaky menyarankan gerombolan Moeldoko, lebih baik miskin harta tapi punya harga diri, daripada kaya raya tapi berkhianat.
"Sekali pengkhianat, sekali tukang bohong, selamanya akan dicap pengkhianat, tukang bohong, oleh publik, oleh tetangga, dan bisa jadi oleh keluarganya juga," katanya.