Terduga Teroris Ditangkap di Condet Jaktim, Wagub Riza: Kita Harus Perketat Pengawasan
JAKARTA - Kepolisian menangkap empat terduga teroris di Condet, Jakarta Timur dan Desa Sukasari, Bekasi. Menanggapi salah satu daerahnya disebut sebagai tempat terduga teroris, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku akan memperketat pengawasan.
"Kita harus melakukan pengetatan pengawasan. Saya kira Pak Kapolri sudah melakukan upaya-upaya ekstra dalam rangka melakukan penanganan mengusut tuntas mencari pelakunya," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin, 29 Maret malam.
Riza mengakui, ibu kota di suatu wilayah biasanya menjadi target tindakan terorisme, termasuk Jakarta. Sebab, Jakarta merupakan tempat yang strategis untuk melakukan transit.
"Memang di Jakarta ini kan Ibu Kota negara, semua orang transit kan enak di Jakarta dari daerah. Mereka itu mungkin kan tinggalnya biasanya di sekitaran Jakarta. Jadi, tidak semua di Jakarta ya kan," ungkap Riza.
Ia lalu meminta warganya untuk melapor ke pihak berwajib jika melihat perilaku mencurigakan. Imbauan ini untuk mengantisipasi tindakan teror seperti kasus bom Makassar, Sulawesi Selatan.
"Yang tidak kalah penting upaya dari masyarakat untuk membantu kita semua melakukan pencegahan. Apabila ada informasi, perilaku yang mencurigakan agar segera dilaporkan kepada kami atau langsung kepada aparat keamanan, kepada kepolisian," tutur dia.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menggerebek kediaman terduga teroris di Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur. Selain itu, Densus 88 Antiteror juga menangkap seorang terduga teroris di Desa Sukasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Terduga teroris ini diduga merupakan pemilik bahan peledak.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut terduga terois berinisial HH (sebelumnya ditulis AA) sebagai otak dari kelompok teroris yang ditangkap di Condet, Jakarta Timur dan Desa Sukasari, Kabupaten Bekasi. AA juga disebut sebagai pendana hingga pengatur teknis dan taktis dalam perencanaan aksi teror.
"Dia yang merencanakan, mengatur taktis dan teknis bersama ZA. Kemudian hadir dalam beberapa pertemuan untuk mempersiapkan kegiatan-kegiatan amaliah ini. Membiayai dan mengirimkan video tentang teknis pembuatan kepada 3 tersangka lainnya," ujar Irjen Fadil.
Baca juga:
Sementara untuk terduga teroris lainnya memiliki peran yang berbeda. Untuk inisial ZA berperan membeli bahan baku peledak.
"Peran saduara ZA adalah membeli bahan baku dan bahan peledak seperti Aseton, HCL, Termometer, dan aluminium powder, memberitahukan kepada saudara BS cara pembuatan dan cara mencampurkan cairan-cairan yang telah disiapkan tersebut," kata dia.
Untuk terduga teroris lainnya, yakni, BS (sebelumnya ditulis DS) berperan mengetahui pembuatan bahan peledak (handak) dan ikut membuat bersama dengan terduga teroris AJ.
"Peran (AJ) mengetahui dan membantu ZA selama pembuatan bahan peledak, dan bersama BS, mengikuti pertemuan dalam rangka persiapan teror menggunakan bahan peledak," tutur Fadil.