Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta warganya untuk melapor ke pihak berwajib  jika melihat perilaku mencurigakan. Imbauan ini untuk mengantisipasi tindakan teror seperti kasus bom Makassar, Sulawesi Selatan. 

"Yang tidak kalah penting upaya dari masyarakat untuk membantu kita semua melakukan pencegahan. Apabila ada informasi, perilaku yang mencurigakan agar segera dilaporkan kepada kami atau langsung kepada aparat keamanan, kepada kepolisian," kata Wagub Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin, 29 Maret. 

Dia mengatakan, upaya preventif dari masyarakat ini dilakukan untuk mencegah terulangnya bom bunuh diri seperti yang terjadi di Makassar, di samping upaya pengawasan dari aparat keamanan.

Sebab, menurut Wagub Riza, ibu kota di suatu wilayah biasanya menjadi terget tindakan terorisme, termasuk Jakarta.

"Mudah-mudahan dengan kerja sama yang baik, kejadian pemboman tidak terjadi di Jakarta dan tempat-tempat lainnya setelah kejadian kemarin," ungkapnya.

Aksi bom bunuh diri mengguncang Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu, 28 Maret. Puluhan orang tercatat sebagai korban luka-luka. Sementara, pelaku disebut berjumlah dua orang yang merupakan laki-laki dan perempuan.

Dari hasil identifikasi, pelaku bom bunuh diri berjenis kelamin laki-laki diketahui berinisial L. Sementara pelaku perempuan masih diidentifikasi. 

Berdasarkan data base, pelaku aksi bom bunuh diri ini merupakan jaringan teroris yang besar. Jaringan ini sempat menebar teror di Filipina.

Aksi bom bunuh diri ini juga erat kaitannya dengan penangkapan puluhan terduga teroris di Makassar. Sebab, pelaku dan terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror pada Januari 2021 merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Presiden Joko Widodo menyebut dengan adanya peristiwa ini masyarakat diminta untuk tetap tenang. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk ikut serta memerangi aksi terorisme.

"Saya meminta masyarakat agar tetap tenang menjalankan ibadah karena negara menjamin keamanan umat beragama untuk beribadah tanpa rasa takut," ungkap Jokowi.

"Saya mengajak semua anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorime, memerangi radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, nilai-nilai luhur kita sebagai bangsa yang menujunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dan menjunjung tinggu nilai-nilai kebhinekaan," sambung dia.

Selain itu, Jokowi juga mendoakan para korban agar cepat pulih. Setidaknya ada 14 orang yang tercatat menjadi korban luka-luka akibat aksi bunuh diri tersebut

Bahkan, bagi para korban semua biaya pengobatan bakal ditanggung negara. Sehingga, mereka tak perlu berpikiran perihal biaya dan fokus untuk memulihkan kondisinya.

"Untuk korban-korban yang luka-luka, kita mendoakan agar segara diberikan kesembuhan dan negara menjamin semua biaya pengobatan dan perawatan para korban," kata Jokowi.