Trump Peringatkan Perguruan Tinggi AS Harus Hentikan Propaganda Antisemit atau Kehilangan Akreditasi Jika Ia Terpilih

JAKARTA - Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump mengatakan kepada para donatur Yahudi Hari Kamis, universitas-universitas Amerika Serikat akan kehilangan akreditasi dan dukungan federal atas apa yang ia gambarkan sebagai "propaganda antisemit" jika ia terpilih ke Gedung Putih.

"Perguruan tinggi akan dan harus mengakhiri propaganda antisemit atau mereka akan kehilangan akreditasi dan dukungan federal," kata Trump, berbicara dari jarak jauh kepada lebih dari 1.000 donatur Koalisi Yahudi Republik di Las Vegas, melansir Reuters 6 September.

Dalam pidatonya, Trump juga mengatakan akan melarang pemukiman kembali pengungsi dari daerah yang "dipenuhi teroris" seperti Gaza dan menangkap "preman pro-Hamas" yang terlibat dalam vandalisme, yang tampaknya merujuk pada pengunjuk rasa mahasiswa.

Di bawah Trump dan Joe Biden, jumlah warga Palestina yang diterima di AS sebagai pengungsi sama. Dari tahun fiskal 2017-2020, AS menerima 114 pengungsi Palestina, menurut data Departemen Luar Negeri AS, dibandingkan dengan 124 pengungsi Palestina dari tahun fiskal 2021 hingga 31 Juli tahun ini.

Sementara Trump membuat beberapa usulan kebijakan Timur Tengah yang konkret untuk masa jabatan kedua, ia menggambarkan potensi kepresidenan Harris dengan istilah yang dahsyat bagi Israel.

"Anda akan ditinggalkan jika dia menjadi presiden. Dan saya pikir Anda perlu menjelaskannya kepada rakyat Anda. Anda tidak akan memiliki Israel jika dia menjadi presiden," kata Trump tanpa memberikan bukti untuk klaim tersebut.

Terpisah, seorang juru bicara kampanye Wakil Presiden Kamala Harris, Morgan Finkelstein, mengatakan Harris adalah pendukung Israel seumur hidup dan menentang antisemitisme.

Petahana wakil presiden itu menjunjung tinggi dukungan kuat Presiden Joe Biden terhadap Israel, menolak seruan dari beberapa orang di Partai Demokrat bawah Washington harus mempertimbangkan kembali pengiriman senjata ke Israel karena banyaknya korban tewas Palestina di Gaza.

Namun, ia menyerukan gencatan senjata di Gaza, dengan menyebut situasi di sana "menghancurkan."

Diketahui, protes mengguncang kampus-kampus pada musim semi, dengan para mahasiswa menentang serangan militer Israel di Gaza dan menuntut lembaga-lembaga berhenti berbisnis dengan perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel.

Partai Republik mengatakan, protes tersebut menunjukkan beberapa Demokrat adalah antisemit yang mendukung kekacauan. Kelompok-kelompok protes mengatakan pihak berwenang secara tidak adil telah melabeli kritik mereka terhadap kebijakan-kebijakan Israel sebagai antisemit.

Asosiasi Universitas Amerika, yang menyatakan mewakili sekitar 69 universitas terkemuka di AS, tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pemerintah federal Negeri Paman Sam tidak secara langsung mengakreditasi universitas, tetapi memiliki peran dalam mengawasi sebagian besar organisasi swasta yang memberikan akreditasi kepada perguruan tinggi.