Bagikan:

JAKARTA - Turki siap membantu memfasilitasi perdamaian di Sudan, karena perang saudara antara tentara pemerintah dan Rapid Support Forces (RSF) yang merupakan kelompok paramiliter telah menghancurkan negara itu selama 17 bulan berturut-turut, menjadi ketidakadilan bagi rakyat.

"Kami siap melakukan tugas kami untuk memastikan krisis di Sudan berakhir dalam kerangka kerja yang dapat disetujui oleh rakyat dan pemerintah," kata Duta Besar Turki untuk Sudan Fatih Yıldız pada Hari Kamis, melansir Daily Sabah dari Anadolu Agency 5 September.

Para jenderal yang berseteru telah terlibat dalam perebutan kekuasaan yang brutal di Sudan sejak tahun 2023. Pertempuran berdarah tersebut telah menyebabkan lebih dari 10 juta orang mengungsi dan menewaskan sedikitnya 19.000 orang.

Badan-badan bantuan minggu ini memperingatkan, Sudan sedang mengalami krisis kelaparan dalam skala yang sangat besar dan mengutuk kebungkaman yang "memekakkan" dari masyarakat internasional.

"Turki bertekad untuk mempertahankan kehadirannya di Sudan pada tingkat jabatan duta besar," kata Yıldız, yang belum lama ini menempati posisinya.

Sambil menunjuk sejarah konflik internal selama puluhan tahun di Sudan, ia menyesalkan "tidak adil" bagi rakyat Sudan jika konflik kekerasan seperti itu terus berlanjut.

"Turki yakin ketidakadilan ini harus diakhiri. Kehadiran kami di Port Sudan adalah tanda paling nyata dari pendekatan kami kepada pemerintah Sudan dan tekad untuk mendukung rakyat Sudan di saat-saat tersulit mereka," urai Yıldız.

Diketahui, penderitaan Sudan akibat perang semakin parah dengan banjir akibat hujan lebat yang mulai melanda pada awal Agustus, menyebabkan puluhan orang hilang, merobohkan jembatan, mengancam pasokan air tawar untuk Port Sudan, ibu kota de facto negara tersebut.

Dubes Yıldız memastikan hubungan Turki-Sudan tetap terjaga tanpa terpengaruh oleh perang saudara, yang menurutnya terjadi karena "ikatan kuat antara kedua negara."

Ia juga mengungkapkan rencana untuk menghubungkan Port Sudan dengan kota pelabuhan di Turki guna meningkatkan profil global Port Sudan.