Puji Progres Vaksinasi Polio di Gaza, Kepala UNRWA Serukan Gencatan Senjata Permanen

JAKARTA - Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan pada Hari Rabu, mereka membuat kemajuan yang baik dalam meluncurkan vaksinasi polio untuk anak-anak di Gaza, tetapi menyerukan gencatan senjata permanen dalam perang selama 11 bulan untuk meringankan penderitaan kemanusiaan.

UNRWA mengatakan dalam kampanye vaksinasi selama tiga hari di wilayah Gaza tengah, sekitar 187.000 anak telah menerima vaksin. Berikutnya, tahap kedua kampanye vaksinasi akan digelar di wilayah lain di Gaza.

"Kemajuan yang luar biasa! Setiap hari di wilayah tengah Gaza, semakin banyak anak yang mendapatkan vaksin untuk melawan polio," cuit kepala UNRWA Philippe Lazzarini di media sosial X, melansir Reuters 4 September.

"Meskipun "jeda" polio ini memberi orang sedikit waktu istirahat, yang sangat dibutuhkan adalah gencatan senjata permanen, pembebasan semua sandera dan aliran standar pasokan kemanusiaan termasuk pasokan medis dan kebersihan," katanya.

Vaksinasi polio di Gaza dipicu penemuan kasus polio pada bayi laki-laki bulan lalu, yang pertama dalam 25 tahun terakhir.

Israel dan militan Hamas sepakat untuk melakukan jeda harian selama delapan jam dalam pertempuran di wilayah yang telah ditentukan sebelumnya, untuk memungkinkan program vaksinasi. Tidak ada pelanggaran yang dilaporkan.

Warga Palestina mengatakan alasan utama kembalinya polio adalah runtuhnya sistem kesehatan dan hancurnya sebagian besar rumah sakit di Gaza.

Pada Hari Selasa, COGAT, badan Kementerian Pertahanan Israel yang bertugas mengoordinasikan pengiriman bantuan ke wilayah Palestina mengatakan, sejak awal perang mereka telah memfasilitasi masuknya 282.126 botol vaksin polio, yang cukup untuk 2.821.260 orang. Gaza sendiri memiliki populasi sekitar 2,3 juta orang.

Mereka juga mengatakan dalam sebuah pernyataan, sekitar 554.512 botol vaksin telah memasuki Jalur Gaza, yang cukup untuk 4.973.736 vaksin individu untuk berbagai penyakit dan potensi epidemi di Jalur Gaza.