Balita Ini Tidak Sengaja Pecahkan Guci Zaman Perunggu Berusia 3.500 di Museum
JAKARTA - Seorang bocah lelaki berusia 4 tahun secara tidak sengaja menghancurkan guci dari Zaman Perunggu di sebuah museum arkeologi di Haifa, Israel.
Artefak kuno, yang menurut para ahli berusia setidaknya 3.500 tahun, dipajang tanpa kotak kaca di dekat pintu masuk museum pada saat kejadian.
Dalam sebuah pernyataan yang diemail ke CNN pada Hari Rabu, Museum Hecht mempertahankan keputusannya untuk menyajikan benda -benda tertentu tanpa kaca pelindung, menambahkan pendirinya Reuben Hecht telah menekankan membuat artefak dapat diakses oleh publik.
"Museum percaya ada pesona khusus dalam mengalami penemuan arkeologis tanpa penghalang," kata pernyataan itu, menambahkan bahwa museum itu akan "melanjutkan tradisi ini" meskipun ada insiden itu, melansir CNN 28 Agustus.
Sementara, berbicara kepada BBC, ayah anak itu mengatakan putranya telah "sedikit menarik guci" saat berkunjung ke museum pada Jumat pekan lalu, "ingin tahu tentang apa yang ada di dalamnya."
Pria itu menambahkan, dia terkejut melihat putranya di samping artefak yang rusak dan awalnya berpikir, "Bukan anak saya yang melakukannya."
Orang tua bocah itu tidak dapat segera dihubungi oleh CNN.
Museum ini percaya pada tanggal artefak dari antara 2200 SM dan 1500 SM. Mendahului pemerintahan Raja David dan Raja Salomo, yang memerintah kerajaan Israel kuno dan Yehuda pada abad ke -10 SM, guci itu akan digunakan untuk menyimpan dan mengangkut cairan seperti anggur atau minyak zaitun.
Sementara para arkeolog telah menemukan guci serupa di masa lalu, kebanyakan dari mereka rusak atau tidak lengkap, menurut museum. Fakta bahwa item yang ditampilkan ditemukan utuh membuatnya menjadi "penemuan yang mengesankan," tambah pernyataan itu.
Baca juga:
- Ulang Tahun ke-70, Presiden Lukashenko Dianugerahi Penghargaan Tertinggi Rusia dari Presiden Putin
- Kementerian Pertahanan Sebut China Belum Memiliki Kemampuan untuk Melakukan Penyerangan ke Taiwan
- Prihatin Operasi di Tepi Barat, Inggris Minta Israel Tahan Diri dan Patuhi Hukum Internasional
- Menhan Israel Gallant: Misi Kami di Utara Jelas, Mengembalikan Masyarakat ke Rumahnya
Berbicara kepada outlet berita Israel Ynet Selasa, kepala museum Inbal Rivlin mengundang bocah itu dan ibunya, yang juga hadir selama insiden itu, kembali ke museum untuk tur pribadi.
"Museum ini bukan mausoleum tetapi tempat tinggal, terbuka untuk keluarga (dan) yang dapat diakses," katanya kepada outlet berita itu.
"Kami memohon kepada orang tua: jangan takut. Hal-hal seperti ini terjadi. Kami akan memperbaiki (guci) dan meletakkannya kembali," tambahnya.