Anak Malu Tertawa karena Ompong, Orang Tua Bisa Lakukan Trik Ini untuk Tingkatkan Percaya Diri
JAKARTA - Kesehatan gigi anak kerap kali terabaikan. Pada anak-anak, orang tua sering merasa bahwa gigi yang rusak dan beraturan di masa bayi dan balita tidak akan menjadi masalah, toh, nanti akan tanggal dan tumbuh gigi dewasa. Mereka juga membawa anak ke dokter gigi hanya ketika gigi anak sudah bermasalah. Padahal, sebenarnya, pertumbuhan gigi anak perlu dipantau dan dirawat dengan baik sejak dini.
Bukan hanya rasa ngilu yang dirasakan anak ketika giginya rusak (gigis atau gripis karena karies). Ternyata ini bisa berpengaruh pada kepercayaan dirinya juga. Apalagi jika giginya ompong, dan orang-orang sekitar kerap menjadikan gigi gigis dan ompongnya sebagai bahan becandaan.
Anak yang menyadari bahwa giginya ompong dan gripis, mungkin tak punya lagi keberanian untuk tersenyum dan tertawa di depan teman-teman atau saudara-saudaranya. Pertanyaan “Kapan gigiku tumbuh?” selalu dia lontarkan setiap hari.
Agar perasaannya nyaman, Anda bisa membantunya dengan cara-cara berikut ini:
Jangan memberi pembenaran pada kondisi giginya yang rusak
Kurang tepat bila Anda mengatakan “Ompong tetap cantik atau ganteng, kok.”
Lebih tepat jika Anda mengatakan, “Ompongmu hanya sementara, nanti akan tumbuh gigi baru yang sehat. Jangan lupa dirawat, ya!”
Dengan demikian, anak belajar mengetahui penyebab gigi ompong atau rusaknya, dan bagaimana semestinya perawatan yang perlu dia lakukan sekarang agar nanti giginya tumbuh baik dan sehat. Dia juga belajar bahwa bagaimanapun fase ompong tetap harus dia jalani, sambil menunggu gigi dewasanya tumbuh.
Bantu dia memahami pentingnya menjaga kebersihan gusi dan gigi
Jelaskan, “Nanti gigi tetapmu akan tumbuh. Tapi kalau tidak dirawat, bisa rusak lagi, lho.” Jelaskan bahwa gigi rusak, berlubang, dan ompong bisa disebabkan oleh kebiasaan makan makanan manis tapi malas menggosok gigi. Dorong dia memulai kebiasaan yang tepat, misalnya sikat gigi setelah makan dan sebelum tidur, dan berkumur dengan air putih sehabis makan manis. Menyikat gigi bersama Anda akan menyenangkan, dan ia pun akan menganggap aktivitas ini penting.
Baca juga:
Jadikan peluang untuk membujuknya pergi ke dokter gigi
Jelaskan dokter gigi akan membantu giginya tumbuh sehat. Anak-anak mungkin takut ke dokter gigi. Sebelumnya, Anda bisa mendongenginya soal berkunjung ke dokter gigi dan apa saja yang mungkin akan dilakukan dokter gigi, tanpa menakut-nakutinya. Izinkan ia membawa boneka atau mainan kesayangannya. Pilih klinik gigi ramah anak, sehingga anak merasa nyaman memeriksakan giginya.