Iran Sebut Serangan Hizbullah Tunjukkan Hilangnya Kekuatan Israel
JAKARTA - Iran mengatakan Israel telah kehilangan kekuatan untuk melakukan pencegahan dan keseimbangan strategis di kawasan menyusul serangan yang dilakukan kelompok bersenjata Hizbullah di Lebanon.
Hizbullah meluncurkan ratusan roket dan drone ke Israel pada Minggu pagi, ketika militer Israel mengatakan mereka menyerang Lebanon dengan sekitar 100 jet untuk menggagalkan serangan yang lebih besar.
“Meskipun ada dukungan komprehensif dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Israel tidak dapat memprediksi waktu dan tempat respons perlawanan yang terbatas dan terkendali. Israel telah kehilangan kekuatan pencegahannya,” tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani di X dilansir Reuters, Senin, 26 Agustus.
Kanaani menyebut Israel saat inni harus mempertahankan diri di wilayah pendudukannya dan keseimbangan strategis telah mengalami perubahan mendasar yang merugikan Israel.
Setiap dampak besar dalam pertempuran ini, yang dimulai bersamaan dengan perang di Gaza, berisiko berubah menjadi konflik regional yang melibatkan Iran, pendukung Hizbullah, dan Amerika Serikat, sekutu utama Israel.
Baca juga:
- CEO Telegram Pavel Durov Masih Ditahan Polisi Prancis untuk Diinterogasi
- Anggota Tim Reuters Tewas, 2 Jurnalis Terluka dalam Serangan Rudal Rusia ke Hotel Kramatorsk Ukraina
- Megawati Soal Putusan MK: Alhamdulillah, Hakim-hakim Ternyata Masih Punya Nurani
- Menkes: Fatalitas Mpox di Indonesia Rendah, Kasus Masih Terkendali
Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan serangan kelompok itu merupakan pembalasan atas pembunuhan komandan senior Fuad Shukr bulan lalu.
Dengan tiga kematian yang dikonfirmasi di Lebanon dan satu di Israel setelah baku tembak pada Minggu, kedua belah pihak mengindikasikan sama-sama menghindari eskalasi lebih lanjut untuk saat ini, namun memperingatkan mungkin akan ada lebih banyak serangan selanjutnya.